Hadapi Tahun Politik, Parpol Diminta Perkuat Struktur dan Jaringan Partai
loading...
Menjelang tahun-tahun politik, elite parpol diharapkan bisa memahami dinamika politik yang terjadi. Hal ini dikatakan politikus Partai Golkar, Jaro Ade. Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA - Menjelang tahun-tahun politik, elite partai politik (parpol) diharapkan bisa memahami dinamika politik yang terjadi. Hal ini dikatakan politikus Partai Golkar, Jaro Ade.
Baca juga: Pemilu 2024 Digelar 14 Februari, Pengamat Sebut Keputusan Politik Cerdas
"Para petinggi Partai Golkar jangan terlalu 'baper' apalagi 'caper' dalam menghadapi pernak pernik politik," kata Jaro Ade, Selasa (25/1/2022).
"Ini justru kekuatan eksternal partai harus dikapitalisasi agar kekuatan maksimal saat kontestasi nanti selain sebagai pendamping calon presiden dari Partai Golkar," tambahnya.
Jaro Ade yang merupakan Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini mengungkapkan, struktur dan jaringan organik Partai Golkar juga harus lebih kencang, untuk fokus menghadapi tahun politik.
"Menyiapkan instrumen 'perang', menggerakkan underbow seefektif mungkin dan menyiapkan saksi-saksi mumpuni di arena," ujarnya.
Sementara itu kata dia, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) diharapkan bisa mengambil peran ini secara maksimal. Yakni dengan membentuk struktur AMPG sampai tingkatan terkecil.
"Menciptakan kader andal dalam memenangkan dan mengawal kemenangan sampai tingkat TPS," ucap Jaro.
Terkait calon Presiden dari Golkar, Jaro Ade berpandangan, partainya memiliki mekanisme khusus. Di mana dalam Munas Golkar telah memutuskan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, adalah calon presiden dan itu mengikat.
"Semua kader wajib mentaati dan menjalankan keputusan tersebut. Sehingga Ketua Umum Partai Golkar memiliki tanggung jawab untuk membangun koalisi besar bersama partai lain untuk menghadapi pemilu," jelasnya.
Menurutnya, pemilu adalah pesta demokrasi yang ujungnya melahirkan kepemimpinan yang andal, prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Sehingga diharapkan sebagai pilar demokrasi, partai harus bisa menyajikan figur dan program yang apik untuk kepentingan dan kebaikan bangsa," tutupnya.
Baca juga: Pemilu 2024 Digelar 14 Februari, Pengamat Sebut Keputusan Politik Cerdas
"Para petinggi Partai Golkar jangan terlalu 'baper' apalagi 'caper' dalam menghadapi pernak pernik politik," kata Jaro Ade, Selasa (25/1/2022).
"Ini justru kekuatan eksternal partai harus dikapitalisasi agar kekuatan maksimal saat kontestasi nanti selain sebagai pendamping calon presiden dari Partai Golkar," tambahnya.
Jaro Ade yang merupakan Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini mengungkapkan, struktur dan jaringan organik Partai Golkar juga harus lebih kencang, untuk fokus menghadapi tahun politik.
"Menyiapkan instrumen 'perang', menggerakkan underbow seefektif mungkin dan menyiapkan saksi-saksi mumpuni di arena," ujarnya.
Sementara itu kata dia, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) diharapkan bisa mengambil peran ini secara maksimal. Yakni dengan membentuk struktur AMPG sampai tingkatan terkecil.
"Menciptakan kader andal dalam memenangkan dan mengawal kemenangan sampai tingkat TPS," ucap Jaro.
Terkait calon Presiden dari Golkar, Jaro Ade berpandangan, partainya memiliki mekanisme khusus. Di mana dalam Munas Golkar telah memutuskan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, adalah calon presiden dan itu mengikat.
"Semua kader wajib mentaati dan menjalankan keputusan tersebut. Sehingga Ketua Umum Partai Golkar memiliki tanggung jawab untuk membangun koalisi besar bersama partai lain untuk menghadapi pemilu," jelasnya.
Menurutnya, pemilu adalah pesta demokrasi yang ujungnya melahirkan kepemimpinan yang andal, prima dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Sehingga diharapkan sebagai pilar demokrasi, partai harus bisa menyajikan figur dan program yang apik untuk kepentingan dan kebaikan bangsa," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
