Maruli Simanjuntak Jadi Pangkostrad, DPR: Dia Tegas dan Tidak Neko-neko
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR-RI Christina Aryani menilai Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Maruli Simanjuntak layak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Menurut Christina, sosok Mayjen Maruli Simanjuntak punya rekam jejak teruji dalam tugas-tugas yang diemban selama ini.
“Dalam jabatan sebagai Pangdam XI Udayana, ia memiliki kinerja baik utamanya menyangkut tata kelola, penggunaan dan pelaporan anggaran. Dalam kunjungan kerja saya dan rekan-rekan Komisi I ke Bali tahun lalu, saya menilai yang bersangkutan tegas yang tidak neko-neko,” kata Christina kepada SINDOnews, Minggu (23/1/2022).
Christina mengatakan bahwa Pangkostrad merupakan jabatan yang sangat strategis. “Kami percaya Pangkostrad baru akan mampu melakukan tugasnya dengan profesional,” tutur Politikus Partai Golkar ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, TNI adalah milik negara dan politik yang dijalankan adalah politik negara. Dia menuturkan bahwa tantangan pertahanan dan keamanan ke depan bukan hal mudah.
“Sehingga kami berharap Pangkostrad yang baru mampu mengelola tantangan dengan baik sesuai tupoksinya yaitu membina kesiapan operasional jajaran komandonya serta menyelenggarakan operasi keamanan pada tingkat strategis, selaras dengan kebijakan, dan arahan Panglima TNI dan KSAD,” imbuhnya.
Dia berpendapat bahwa penunjukan Maruli Simanjuntak itu mengakhiri kekosongan jabatan Pangkostrad selama lebih dari 2 bulan dan telah melewati proses sebagaimana mestinya di Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). “Kami meyakini keputusan diambil berdasarkan pertimbangan matang sesuai kebutuhan Kostrad sebagai komando utama tempur TNI AD terbesar, sesuai dengan tantangan pertahanan dan keamanan ke depannya,” pungkasnya.
“Dalam jabatan sebagai Pangdam XI Udayana, ia memiliki kinerja baik utamanya menyangkut tata kelola, penggunaan dan pelaporan anggaran. Dalam kunjungan kerja saya dan rekan-rekan Komisi I ke Bali tahun lalu, saya menilai yang bersangkutan tegas yang tidak neko-neko,” kata Christina kepada SINDOnews, Minggu (23/1/2022).
Christina mengatakan bahwa Pangkostrad merupakan jabatan yang sangat strategis. “Kami percaya Pangkostrad baru akan mampu melakukan tugasnya dengan profesional,” tutur Politikus Partai Golkar ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, TNI adalah milik negara dan politik yang dijalankan adalah politik negara. Dia menuturkan bahwa tantangan pertahanan dan keamanan ke depan bukan hal mudah.
“Sehingga kami berharap Pangkostrad yang baru mampu mengelola tantangan dengan baik sesuai tupoksinya yaitu membina kesiapan operasional jajaran komandonya serta menyelenggarakan operasi keamanan pada tingkat strategis, selaras dengan kebijakan, dan arahan Panglima TNI dan KSAD,” imbuhnya.
Dia berpendapat bahwa penunjukan Maruli Simanjuntak itu mengakhiri kekosongan jabatan Pangkostrad selama lebih dari 2 bulan dan telah melewati proses sebagaimana mestinya di Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). “Kami meyakini keputusan diambil berdasarkan pertimbangan matang sesuai kebutuhan Kostrad sebagai komando utama tempur TNI AD terbesar, sesuai dengan tantangan pertahanan dan keamanan ke depannya,” pungkasnya.
(rca)