Perindo Berharap Ada Sistem yang Menjamin Transparansi untuk Cegah Korupsi
loading...

Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hukum dan Advokasi, Christophorus Taufik saat menjadi pembicara dalam Webinar Partai Perindo bertema Tantangan Pemberantasan Korupsi di Indonesia 2022, Jumat (21/1/2022). FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) membeberkan salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi. Strategi itu adalah dengan menciptakan suatu sistem yang menjamin terjadinya transparansi.
"Tantangannya ke depan menurut saya, kita harus mampu menciptakan suatu sistem yang menjamin terjadinya transparansi," kata Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hukum dan Advokasi, Christophorus Taufik saat menjadi pembicara dalam Webinar Partai Perindo bertema 'Tantangan Pemberantasan Korupsi di Indonesia 2022', Jumat (21/1/2022).
Christophorus berpandangan, saat ini sistem yang berbasiskan transparansi sudah mulai berkembang sejalan dengan perkembangan era digital. Di mana, telah banyak aplikasi-aplikasi atau sistem yang memaksa masyarakat untuk transaksi, membuat laporan, serta melakukan kesepakatan lewat teknologi digital.
"Contoh, kita sudah mengenalnya yang namanya e-catalog, mungkin harapan saya ke depan kita bisa mengenal lagi yang namanya e-government, dan e yang lainnya," kata Christophorus.
"Tantangannya ke depan menurut saya, kita harus mampu menciptakan suatu sistem yang menjamin terjadinya transparansi," kata Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hukum dan Advokasi, Christophorus Taufik saat menjadi pembicara dalam Webinar Partai Perindo bertema 'Tantangan Pemberantasan Korupsi di Indonesia 2022', Jumat (21/1/2022).
Christophorus berpandangan, saat ini sistem yang berbasiskan transparansi sudah mulai berkembang sejalan dengan perkembangan era digital. Di mana, telah banyak aplikasi-aplikasi atau sistem yang memaksa masyarakat untuk transaksi, membuat laporan, serta melakukan kesepakatan lewat teknologi digital.
"Contoh, kita sudah mengenalnya yang namanya e-catalog, mungkin harapan saya ke depan kita bisa mengenal lagi yang namanya e-government, dan e yang lainnya," kata Christophorus.
Lihat Juga :