KSAD Dudung Acungi Jempol Helikopter Apache: Alutsista Berteknologi Canggih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal TNI Dudung Abdurachman berkesempatan menerbangkan helikopter serang AH-64E Apache beberapa waktu lalu. Ini menjadikan Dudung sebagai KSAD pertama yang berhasil menerbangkan alutsista buatan Amerika Serikat tersebut.
Sebelum menerbangkan helikopter, Dudung telah mendapatkan pelatihan dasar cara menerbangkannya. Mantan pangkostrad ini juga telah mendapatkan mengenai arahan pra-terbang, fitting vest (rompi pas), helmet di Gedung Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).
Setelah segala persiapan rampung, Dudung segera lepas landas menuju kawasan Simpang Lima dan kembali lagi ke Bandara A. Yani Semarang. Penerbangan memakan waktu selama kurang lebih 30 menit.
Dudung menuturkan, Apache merupakan salah satu alutsista yang berteknologi tinggi. Pun demikian halnya dengan risiko yang dihadapi saat menerbangkannya.
"Heli apache merupakan Alutsista terdepan yang sangat sarat dengan teknologi canggih dan resiko yang begitu tinggi," jelas Dudung dalam video yang diunggah TNI AD dikutip, Rabu (19/1/2022).
Atas dasar itulah, Dudung mengaku ingin mencoba menerbangkan helikopter tersebut. Selain itu, tujuannya agar dapat merasakan apa kesulitan yang turut dirasakan oleh para prajurit penerbang lain.
"Bagaimana mengendalikan di udara supaya saya tau bagaimana kesulitan dan kecanggihan perawatan tersebut. Supaya saya juga tau bagaimana prajurit saya di lapangan di dalam menerbangkan pesawat," ungkapnya.
Jenderal Dudung pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berkeyakinan bahwasanya Indonesia memiliki alutsista yang canggih. Atas dasar itu, kedaulatan NKRI tetap bisa dijaga penuh.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk yakin bahwa alutsista yang kita miliki terutama Heli Apache ini super canggih. Dan tentunya keyakinan juga terhadap diri saya bahwa suatu ketika nanti kita mampu tetap menjaga kedaulatan NKRI," ucapnya.
Sebagai informasi, helikopter ini dikendalikan oleh dua orang awak. Adapun persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.
Helikopter ini juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.
Sebelum menerbangkan helikopter, Dudung telah mendapatkan pelatihan dasar cara menerbangkannya. Mantan pangkostrad ini juga telah mendapatkan mengenai arahan pra-terbang, fitting vest (rompi pas), helmet di Gedung Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).
Setelah segala persiapan rampung, Dudung segera lepas landas menuju kawasan Simpang Lima dan kembali lagi ke Bandara A. Yani Semarang. Penerbangan memakan waktu selama kurang lebih 30 menit.
Dudung menuturkan, Apache merupakan salah satu alutsista yang berteknologi tinggi. Pun demikian halnya dengan risiko yang dihadapi saat menerbangkannya.
"Heli apache merupakan Alutsista terdepan yang sangat sarat dengan teknologi canggih dan resiko yang begitu tinggi," jelas Dudung dalam video yang diunggah TNI AD dikutip, Rabu (19/1/2022).
Atas dasar itulah, Dudung mengaku ingin mencoba menerbangkan helikopter tersebut. Selain itu, tujuannya agar dapat merasakan apa kesulitan yang turut dirasakan oleh para prajurit penerbang lain.
"Bagaimana mengendalikan di udara supaya saya tau bagaimana kesulitan dan kecanggihan perawatan tersebut. Supaya saya juga tau bagaimana prajurit saya di lapangan di dalam menerbangkan pesawat," ungkapnya.
Jenderal Dudung pun mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berkeyakinan bahwasanya Indonesia memiliki alutsista yang canggih. Atas dasar itu, kedaulatan NKRI tetap bisa dijaga penuh.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk yakin bahwa alutsista yang kita miliki terutama Heli Apache ini super canggih. Dan tentunya keyakinan juga terhadap diri saya bahwa suatu ketika nanti kita mampu tetap menjaga kedaulatan NKRI," ucapnya.
Sebagai informasi, helikopter ini dikendalikan oleh dua orang awak. Adapun persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.
Helikopter ini juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.
(muh)