Pentingnya Menyamakan Persepsi Toleransi untuk Menghindari Ujaran Kebencian

Jum'at, 14 Januari 2022 - 17:38 WIB
loading...
Pentingnya Menyamakan...
Dosen magister Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Dr Sri Yunanto. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Bangsa Indonesia harus terus memahami dan menyamakan persepsi tentang toleransi untuk menghindari berbagai hal mengancam persatuan dan kesatuan, terutama intoleransi yang bisa berujung radikalisme.

"Kita ini masyarakat plural dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Artinya kita ini bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, golongan, ras, dan daerah yang tersebar sangat luas. Di antaranya golongan itu bisa bersatu kalau masing-masing itu saling memahami, toleransi, dan saling bisa menghormati," ujar dosen magister Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Dr Sri Yunanto di Bogor, Jumat (14/1/2022).

Melihat fenomena riuhnya media sosial (medsos) terkait ujaran kebencian, Sri Yunanto menilai masalah ini timbul karena konsep tentang toleransi, ujaran kebencian, dan lain sebagainya di Indonesia masih belum mempunyai persepsi yang sama.



Misalnya soal ujaran kebencian, di mana kelompok tertentu menganggap itu adalah bagian dari kebebasan berpikir, berpendapat, berekspresi. Kelompok lainnya ketika sudah menyinggung agama dimana pun mempunyai kebebasan yang terbatas. Apalagi kalau sudah namanya dogma, keyakinan di mana hal itu sudah tidak bisa diperdebatkan.

"Ini rawan terhadap konflik, sementara kadang-kadang yang mengatakan kebebasan berpendapat, di sebelah lainnya mengatakan ini sudah menyentuh ranah agama yang tidak bisa diperdebatkan dan ini sesuatu yang sensitif," jelasnya.

Ia menegaskan bila itu yang terjadi, maka akhirnya yang menjadi wasit adalah hukum untuk menentukan apakah ini bagian kebebasan berpendapat atau bagian dari ujaran kebencian terhadap suatu agama dan keyakinan.

Mantan staf ahli Menkopolhukam ini melihat, dari sisi historis persoalan seperti ini sudah ada sejak dulu. Seperti dulu kasus yang menimpa Arswendo Atmowiloto dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca juga: Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Denny Siregar Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

"Saya tidak anti kebebasan dalam berpikir dan berpendapat. Tetapi saya ingatkan teman-teman dengan semangat kebebasan berpendapat dan eforia media sosial harus berhati-hati. Bahwa masalah itu tidak bisa dilihat secara sepihak dari perspektif HAM dan kebebasan berpendapat, tapi orang harus memahami, terutama menyangkut agama," jelasnya.

Dalam konteks ujaran kebencian yang menyangkut agama, lanjut Yunanto, setiap orang akan membaca berbeda dan bereaksi secara berbeda. Karena itu ia mengingatkan hati-hati jangan menafikan kondisi sosial masyarakat Indonesia yang sehingga memiliki pemahaman sesuai agamanya masing-masing.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kemenag Targetkan 1.000...
Kemenag Targetkan 1.000 Kampung Moderasi Beragama Rampung di 2025
Pusat Kerukunan Umat...
Pusat Kerukunan Umat Beragama Tingkatkan Harmoni Nasional
Perayaan Natal Wujudkan...
Perayaan Natal Wujudkan Perdamaian dan Interaksi Antarumat Beragama
Waspadai Narasi Kemenangan...
Waspadai Narasi Kemenangan Mujahid atas Runtuhnya Bashar Al-Assad
Akademisi UI Minta Masyarakat...
Akademisi UI Minta Masyarakat Waspadai Ajakan Berjihad ke Suriah
Konflik Suriah Dampak...
Konflik Suriah Dampak Politik Lama Bukan Masalah Agama
Buka Seminar Natal 2024,...
Buka Seminar Natal 2024, Menag Nasaruddin: Toleransi Harus Dilakukan dengan Ikhlas
Relevansi Islam Humanitarian...
Relevansi Islam Humanitarian bagi Indonesia Kontemporer
ICROM 2024 Digelar,...
ICROM 2024 Digelar, Moderasi Agama Kunci Perdamaian di Tengah Krisis Global
Rekomendasi
5 Keistimewaan Nuzulul...
5 Keistimewaan Nuzulul Qur'an, Salah Satunya Disebut Malam Turunnya Para Malaikat
Baru Awal Tahun, Pemerintah...
Baru Awal Tahun, Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp224,3 Triliun
161.136 Jemaah Reguler...
161.136 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji 2025, Hari Ini Pelunasan Ditutup
Berita Terkini
Teriakan Merdeka Menggema...
Teriakan Merdeka Menggema saat Hasto Kristiyanto Tiba di Ruang Sidang
23 menit yang lalu
Menebak Makna Megawati...
Menebak Makna Megawati Kumpulkan Anggota DPR PDIP Jelang Sidang Hasto Kristiyanto
34 menit yang lalu
Politikus PDIP Nilai...
Politikus PDIP Nilai Bandara Bali Utara Buleleng Bakal Perberat Overtourism Bali
34 menit yang lalu
Kejagung Ungkap Ahok...
Kejagung Ungkap Ahok Mengetahui Impor-Ekspor Minyak Mentah Pertamina
1 jam yang lalu
Kepala BNPT: Kami Berperan...
Kepala BNPT: Kami Berperan Melindungi Pekerja Migran Indonesia dari Ideologi Kekerasan
1 jam yang lalu
Panja RUU TNI Bahas...
Panja RUU TNI Bahas Penempatan Prajurit di Jabatan Sipil Siang Nanti
2 jam yang lalu
Infografis
Arab Saudi Gunakan AI...
Arab Saudi Gunakan AI untuk Cetak Penghafal Al-Quran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved