Gubernur Jabar Ridwan Kamil Catat Pesan Presiden Tanggulangi Covid-19

Rabu, 10 Juni 2020 - 20:45 WIB
loading...
Gubernur Jabar Ridwan...
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengikuti rapat evaluasi penanganan COVID-19 dipimpin Presiden RI Joko Widodo via telekonferensi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/6/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar)
A A A
KOTA BANDUNG - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil mencatat poin – poin penting dalam telekonferensi rapat evaluasi penanganan Covid-19 dipimpin Presiden RI Joko Widodo, di Gedung Pakuan Bandung, Rabu (10/6/20).

Ridwan Kamil rapat bersama seluruh ketua gugus tugas provinsi lainnya se-Indonesia.

Presiden Joko Widodo berterima kasih kepada seluruh jajaran gugus tugas pusat, daerah hingga desa dan tingkat RT yang telah bekerja keras dalam pengendalian Covid-19, termasuk para tenaga medis.

"Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran gugus tugas di tingkat pusat, daerah hingga desa dan RT, juga seluruh tenaga medis yang telah bekerja keras dalam pengendalian Covid-19,' ucap Jokowi.

Tetapi Presiden tetap mengingatkan bahwa tugas besar tersebut belum berakhir. Ancaman Covid-19 masih ada yang secara umum dinilainya masih dinamis. Presiden mengatakan, di beberapa daerah tren kasus memang sudah ada penurunan bahkan ada daerah yang nihil kasus. Namun tak sedikit juga daerah yang masih tinggi tingkat penularannya.

"Tugas besar kita belum berakhir, ancaman Covid-19 masih ada, maka saya ingatkan jangan sampai terjadi gelombang kedua," ujarnya.

Menurutnya, kondisi seperti ini akan terus dihadapi sampai vaksin ditemukan. Oleh karena itu masyarakat harus beradaptasi dengan Covid-19 tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat dalam beraktivitas.

"Ini bukan berarti kita menyerah tapi kita harus mulai dengan kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan sehingga masyarakat produktif tapi aman dari penularan," tutur Jokowi.

Tantangan baru tersebut menuntut kehati-hatian semua pihak terutama pemerintah daerah yang menerapkan normal baru. Untuk itu Presiden mengingatkan pemerintah daerah yang kasus penularannya masih tinggi agar tidak tergesa-gesa menerapkan normal baru.

"Kami akan peringatkan daerah-daerah yang kasusnya tinggi atau kematiannya meningkat sehingga semua daerah harus memiliki kewaspadaan yang sama dalam penanganan di lapangan," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0722 seconds (0.1#10.140)