Kepala LAN Tegaskan Latsar CPNS Gratis, Tak Boleh Ada Pungli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto menyatakan, seluruh calon pegawai negeri sipil ( CPNS ) dapat mengikuti pelatihan dasar (latsar) secara gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Seperti diketahui setelah lulus seleksi, para CPNS akan mengikuti latsar.
Kata Adi, ini diharapkan menjadi komitmen bagi LAN dan Lembaga Pelatihan agar semua CPNS dapat mengikuti latsar. Jika terdapat masalah di lapangan, dapat berkoordinasi dengan LAN untuk mencari terobosan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Beberapa tahun belakangan kita merekrut CPNS-CPNS milenial yang dinilai lebih melek teknologi. Maka kita perlu melakukan pengembangan kurikulum, metode pembelajaran serta bahan ajar yang lebih adaptif dan lebih menarik," tuturnya.
Dia mengatakan, LAN sebagai instansi pembina pelatihan Aparatur Sipil Negara (ASN) terus berupaya melakukan terobosan. Di antaranya membenahi kebijakan, kurikulum, serta metode pembelajaran yang lebih dinamis, dan menyesuaikan dengan perkembangan terbaru.
Apalagi adanya pandemi Covid-19 ini kata Adi, memaksa semua pihak untuk melakukan perubahan. Termasuk cara menyampaikan materi pelatihan dengan pemanfaatan teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan istilah flexible learning .
"Kondisi ini dapat menjadi peluang emas bagi LAN untuk melakukan pembenahan di segala aspek. Perubahan mendasar yang dilakukan untuk Latsar adalah internalisasi core value atau nilai dasar ASN," ungkapnya.
Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN, Muhammad Taufiq menambahkan, nilai dasar ASN telah menjadi pedoman seluruh ASN bekerja dan melakukan aktivitasnya.
Oleh karena itu, perlu diinternalisasikan kepada setiap individu dimulai dari peserta latsar CPNS yang merupakan tahap awal untuk mengabdi menjadi ASN.
"Terdapat dua hal yang menjadi perubahan dalam materi latsar, yaitu internalisasi nilai dasar ASN BerAkhlak serta materi Smart ASN yang dimasukkan dalam kurikulum dalam rangka membentuk karakter ASN," tambahnya.
Kata Adi, ini diharapkan menjadi komitmen bagi LAN dan Lembaga Pelatihan agar semua CPNS dapat mengikuti latsar. Jika terdapat masalah di lapangan, dapat berkoordinasi dengan LAN untuk mencari terobosan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Beberapa tahun belakangan kita merekrut CPNS-CPNS milenial yang dinilai lebih melek teknologi. Maka kita perlu melakukan pengembangan kurikulum, metode pembelajaran serta bahan ajar yang lebih adaptif dan lebih menarik," tuturnya.
Dia mengatakan, LAN sebagai instansi pembina pelatihan Aparatur Sipil Negara (ASN) terus berupaya melakukan terobosan. Di antaranya membenahi kebijakan, kurikulum, serta metode pembelajaran yang lebih dinamis, dan menyesuaikan dengan perkembangan terbaru.
Apalagi adanya pandemi Covid-19 ini kata Adi, memaksa semua pihak untuk melakukan perubahan. Termasuk cara menyampaikan materi pelatihan dengan pemanfaatan teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan istilah flexible learning .
"Kondisi ini dapat menjadi peluang emas bagi LAN untuk melakukan pembenahan di segala aspek. Perubahan mendasar yang dilakukan untuk Latsar adalah internalisasi core value atau nilai dasar ASN," ungkapnya.
Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN, Muhammad Taufiq menambahkan, nilai dasar ASN telah menjadi pedoman seluruh ASN bekerja dan melakukan aktivitasnya.
Oleh karena itu, perlu diinternalisasikan kepada setiap individu dimulai dari peserta latsar CPNS yang merupakan tahap awal untuk mengabdi menjadi ASN.
"Terdapat dua hal yang menjadi perubahan dalam materi latsar, yaitu internalisasi nilai dasar ASN BerAkhlak serta materi Smart ASN yang dimasukkan dalam kurikulum dalam rangka membentuk karakter ASN," tambahnya.
(maf)