GP Ansor: Sangat Jauh Berbeda Cuitan Ferdinand dengan Pernyataan Gus Dur

Jum'at, 07 Januari 2022 - 06:55 WIB
loading...
GP Ansor: Sangat Jauh...
Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Luqman Hakim. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Cuitan Ferdinand Hutahaean tentang Allahmu lemah terus menuai kritikan. Kali ini, kritikan dari Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Luqman Hakim.

Menurut Luqman Hakim, cuitan Ferdinand itu tidak sama dengan kalimat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah bilang "Tuhan Tidak Perlu Dibela". Luqman menilai, Gus Dur sama sekali tidak menghakimi bahwa Tuhan yang diyakini seseorang keadaannya lemah harus dibela.

Gus Dur justru menegaskan Tuhan tidak perlu dibela karena Tuhan Maha Kuat dan Kuasa. Sedangkan cuitan Ferdinand itu, menurutnya, dapat dikategorikan sebagai serangan penghinaan dan penistaan terhadap agama tertentu, berpotensi menimbulkan keonaran dan permusuhan bernuansa agama serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.



"Sangat jauh berbeda antara cuitan Ferdinand dengan perkataan Gus Dur. Dan karenanya, janganlah disamakan antar keduanya," tegasnya kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Luqman berharap polisi bertindak tegas dengan memproses kasus cuitan Ferdinand sampai tuntas. Terlebih, sudah ada beberapa pihak yang melaporkan Ferdinand ke polisi.

Baginya, seluruh warga negara berkedudukan yang sama di depan hukum. Tak peduli ia berasal dari kelompok mayoritas atau minoritas, dan tidak boleh ada diktator mayoritas dan juga tidak boleh ada tirani minoritas.



Menurutnya, dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif, maka ia akan menjadi sumber perpecahan dan konflik sosial. Karenanya, semua pihak harus memiliki kesadaran ini.

"Kita masih dalam proses membangun karakter bangsa yang bersatu dalam keberbedaan. Karena itu, siapapun yang terbukti melanggar norma-norma hukum, maka aparat penegak hukum harus memprosesnya dengan seadil-adilnya," kata Wakil Sekjen DPP PKB ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1620 seconds (0.1#10.140)