Pengamat: Erick Thohir Menteri yang Transparan dan Punya Integritas
loading...

Pengamat komunikasi politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, Menteri BUMN Erick Thohir pejabat publik yang transparan. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir begitu aktif mengekspos berbagai pencapaian kinerja BUMN. Hal itu menjadi bukti Erick Thohir adalah pejabat publik yang transparan dan terbuka terhadap kinerjanya.
“Keunggulan beliau adalah transparan dan jelas, tidak menutup-nutupi yang ada. Dari awal beliau memang inginnya terbuka dan tidak mau menutup-nutupi. Itu menjadi keunggulan beliau selama ini,” ujar pengamat komunikasi politik Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (6/1/2021).
Kemudian, Syarwi menilai tudingan kepada Erick yang dinilai dilanda kecemasan terlihat dari window dressing adalah tidak tepat. Menurutnya tudingan tersebut hanya sebatas asumsi tidak berlandaskan indikator jelas yang mana bisa dilakukan oleh semua orang.
Baca juga: Erick Thohir Bertemu Gus Yahya, Pastikan Sinergitas BUMN dan PBNU Berlanjut
“Soal cemas atau tidakkan sebenarnya tidak berdasarkan asumsi atau persepsi, like or dislike, pikiran-pikiran liar kita, tapi harus terukur dengan KPI yang jelas, dan alat bukti yang jelas. Kalau asumsi atau persepsi semua orang bisa. Kalau orang salah cemas, tapi kalau orang gak salah ngapain cemas? Gitu kan?" tambahnya.
“Keunggulan beliau adalah transparan dan jelas, tidak menutup-nutupi yang ada. Dari awal beliau memang inginnya terbuka dan tidak mau menutup-nutupi. Itu menjadi keunggulan beliau selama ini,” ujar pengamat komunikasi politik Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (6/1/2021).
Kemudian, Syarwi menilai tudingan kepada Erick yang dinilai dilanda kecemasan terlihat dari window dressing adalah tidak tepat. Menurutnya tudingan tersebut hanya sebatas asumsi tidak berlandaskan indikator jelas yang mana bisa dilakukan oleh semua orang.
Baca juga: Erick Thohir Bertemu Gus Yahya, Pastikan Sinergitas BUMN dan PBNU Berlanjut
“Soal cemas atau tidakkan sebenarnya tidak berdasarkan asumsi atau persepsi, like or dislike, pikiran-pikiran liar kita, tapi harus terukur dengan KPI yang jelas, dan alat bukti yang jelas. Kalau asumsi atau persepsi semua orang bisa. Kalau orang salah cemas, tapi kalau orang gak salah ngapain cemas? Gitu kan?" tambahnya.