Jelang Tahun Baru, MUI Ajak Masyarakat Muhasabah dan Evaluasi Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat diimbau bermuhasabah mengevaluasi diri saat pergantian Tahun Baru 2022. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia ( MUI ), Anwar Abbas.
"Diharapkan bisa melakukan perenungan dan muhasabah atau mengevaluasi diri agar kita dapat menempatkan diri kita dengan sebaik-baiknya," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/12/2021).
"Serta berlaku sesuai dengan apa yang telah dimaksudkan dan dinginkan oleh falsafah dan hukum dasar yang ada di negeri ini yaitu Pancasila dan UUD 1945," tambahnya.
Untuk itu lanjut Anwar, agar kehidupan rakyat dan atau masyarakat bisa berjalan dengan baik, aman, tenteram, dan damai. Maka bangsa Indonesia harus mampu menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam setiap permusyawaratan yang dilakukan.
"Ini penting kita tekankan, karena kita yakin dengan menempuh cara seperti inilah kita akan dapat mewujudkan apa yang telah menjadi cita-cita dan keinginan kita bersama sebagai warga bangsa, yaitu terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar dia.
Dengan demikian hal-hal buruk ini, kata Anwar, tentu tidak boleh kita biarkan terus berlangsung dan bangsa Indonesia harus dapat mencari dan menemukan solusinya bagi kebaikan bangsa dan negara.
Sehingga diperlukan perenungan dan muhasabah atau mengevaluasi diri agar dapat menempatkan diri dengan sebaik-baiknya. "Momen pergantian tahun ini menurut saya, tentu sangat tepat kita manfaatkan untuk merenung dan bagi melakukan muhasabah tersebut," tutupnya.
"Diharapkan bisa melakukan perenungan dan muhasabah atau mengevaluasi diri agar kita dapat menempatkan diri kita dengan sebaik-baiknya," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/12/2021).
"Serta berlaku sesuai dengan apa yang telah dimaksudkan dan dinginkan oleh falsafah dan hukum dasar yang ada di negeri ini yaitu Pancasila dan UUD 1945," tambahnya.
Untuk itu lanjut Anwar, agar kehidupan rakyat dan atau masyarakat bisa berjalan dengan baik, aman, tenteram, dan damai. Maka bangsa Indonesia harus mampu menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam setiap permusyawaratan yang dilakukan.
"Ini penting kita tekankan, karena kita yakin dengan menempuh cara seperti inilah kita akan dapat mewujudkan apa yang telah menjadi cita-cita dan keinginan kita bersama sebagai warga bangsa, yaitu terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar dia.
Dengan demikian hal-hal buruk ini, kata Anwar, tentu tidak boleh kita biarkan terus berlangsung dan bangsa Indonesia harus dapat mencari dan menemukan solusinya bagi kebaikan bangsa dan negara.
Sehingga diperlukan perenungan dan muhasabah atau mengevaluasi diri agar dapat menempatkan diri dengan sebaik-baiknya. "Momen pergantian tahun ini menurut saya, tentu sangat tepat kita manfaatkan untuk merenung dan bagi melakukan muhasabah tersebut," tutupnya.
(maf)