Gus Yahya, Mantan Aktivis HMI yang Menakhodai PBNU

Sabtu, 25 Desember 2021 - 05:30 WIB
loading...
Gus Yahya, Mantan Aktivis...
KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. FOTO/MPI/WIDYA MICHELLA
A A A
JAKARTA - KH Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) periode 2021-2026 setelah meraih suara terbanyak pada pemilihan yang digelar dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung Tengah, Jumat (24/12/2021). Ulama yang akrab disapa Gus Yahya itu mendapatkan 337 suara, sementara sang petahana KH Said Aqil Siroj 210 suara.

Gus Yahya bukan orang baru di ormas Islam terbesar di Indonesia ini. Sejak kecil, ayahnya, KH Muhammad Cholil Bisri kerap mengajaknya menghadiri kegiatan-kegiatan NU. Pamannya, KH Mustofa Bisri juga turut mengadernya menjadi nahdliyin sejati hingga mempertemukannya dengan KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Pertemuan itu mengantarkan Gus Yahya menjadi salah satu orang kepercayaan Gus Dur dan dijadikan Juru Bicara ketika Gus Dur menjadi Presiden ke-4 RI pada 1999-2001.

Meski seorang nadliyin, Gus Yahya memilih aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia bahkan pernah dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta 1986-1987. Potret lawasnya saat aktif di HMI beredar luas.

Baca juga: Potret Lawas Ketum PBNU Gus Yahya saat Kuliah di UGM, Senyumnya Khas

Gus Yahya, Mantan Aktivis HMI yang Menakhodai PBNU

Yahya Cholil Staquf saat menjadi Ketua RAKHMI FISIPOL UGM. FOTO/DOK RAK UGM

Dalam satu foto, Gus Yahya terlihat sedang memberikan sambutan dalam Rapat Anggota Komisariat (RAK) HMI UGM. Saat itu, dia dipercaya sebagai Ketua Komisariat Fisipol UGM. Gus Yahya terlihat cukup rapi, mengenakan kemeja lengan pendek abu-abu dan dimasukkan ke dalam celana kain lengkap dengan ikat pinggang berwarna coklat. Rambutnya yang ikal mengikuti tren saat itu.

Pada foto selanjutnya, Gus Yahya terlihat tersenyum lebar menyaksikan dua rekannya bersalaman sambil menyerahkan map dalam RAK HMI UGM. Senyuman itu terlihat sangat khas milik Gus Yahya hingga saat ini.

Sementara pada potret ketiga, Gus Yahya bersama para anggota Badan Perwakilan UGM yang diketuai Arif Afandi, mantan Wali Kota Surabaya. Penampilan delapan orang anggota Badan Perwakilan UGM, termasuk Gus Yahya terlihat klimis. Mengenakan kemeja lengan pendek warna putih dimasukkan ke dalam celana kain lengkap dengan dasi yang menggantung di leher.

Gus Yahya, Mantan Aktivis HMI yang Menakhodai PBNU

Yahya Cholil Staquf (tiga dari kiri) pernah menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa UGM yang diketuai mantan Wakil Wali Kota Surabaya Arif Afandi. FOTO/Dok Arief Afandi

Mantan pengurus HMI Yogyakarta, Hariqo Satria mengonfirmasi aktivitas Gus Yahya di HMI UGM. "Beliau mantan Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol UGM Cabang Yogyakarta 1986-1987 sesudah Arif Afandi (Pemred Jawa Pos, Wakil Wali Kota Surabaya), begitu informasi dari Sigit Pamungkas Presidium MN KAHMI dan Arif Afandi," tulis Hariqo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Breaking News: KH Yahya Cholil Staquf Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026

Menurutnya, tidak ada respons berlebihan yang disampaikan Korps Alumni HMI (KAHMI) kecuali ucapan selamat dan mendoakan yang terbaik untuk Gus Yahya. Internal HMI sadar bahwa Gus Yahya bukan hanya milik HMI, tapi juga PMII, NU, bangsa Indonesia, bahkan dunia.

HMI sangat sering dipimpin anak-anak NU dan santri. Di antara yang populer adalah Nurcholish Madjid, seorang yang pada 1970 mengatakan bahwa NU akan mengalami kemajuan intelektual. Ramalan itu saat ini terbukti benar.

"Selain itu, ada juga nama Subchan ZE. Tokoh NU yang memperjuangkan agar HMI tidak dibubarkan di era pemerintahan Orde Lama. Adiknya, Aniswati M Kamaluddin, pendiri KOHATI (Korps HMI-Wati) dan Ketua Umum KOHATI Pertama juga seorang NU," kata Hariqo.

Penulis buku Lafran Pane ini menyoroti isu menarik yang dibahas dalam Muktamar NU. Antara lain pembahasan mengenai agraria dan pemerataan ekonomi di Komisi Qanuniyah, Komisi Waqi'iyyah, Komisi Maudhu'iyyah, dan Komisi Rekomendasi. Presiden Jokowi di akun resmi media sosialnya pada 22 Desesember 2021 juga menyoroti hal yang sama. Ia menuliskan 'NU adalah organisasi besar yang memiliki potensi dalam rangka pemerataan ekonomi umat'.

"Semoga harapan Presiden Jokowi menjadi perhatian kita semua. Toleransi antarumat beragama wajib hukumnya, toleransi ekonomi wajib juga. Sekali lagi, selamat atas terpilihnya guru kami KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026. Terima kasih untuk pengabdian dari guru kami KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU 2010-2021," kata penulis buku Seni Mengelola Tim Media Sosial ini.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1203 seconds (0.1#10.140)