Dentuman Bom dan Aksi Terjun Payung Warnai Penyematan Brevet Jenderal Dudung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menerima tiga brevet sekaligus dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) melalui upacara penyematan di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (21/12/2021).
Ketiga brevet itu yakni brevet Anti-Teror, brevet Para Utama, dan brevet Komando. Sebelum brevet itu disematkan, Jenderal Dudung terlebih dahulu mengikuti beberapa rangkaian latihan, antara lain Serbuan Gedung di Sat-81 Kopassus, menembak runduk dari atas gedung, serbuan ruangan, Serangan Regu Komando Unit-81, hingga eksfiltrasi.
Pantauan MNC Portal di lokasi, acara penyematan brevet dimeriahkan dengan demonstrasi penerjun payung. Para prajurit yang tergabung dalam unsur free fall itu membawa tiga bendera, yakni Bendera Kartika Eka Paksi, Bendera Kopassus, dan Bendera Merah Putih.
Sertu Kowad Siwi menjadi penerjun pertama yang menandai dimulainya acara, kemudian dilanjut dengan Serka Margono yang membawa bendera merah dari Kopassus. Tak lama kemudian menyusul Sertu Ikbal dengan bendera Kartika Eka Paksi, dan Sertu Sirojul membawa Bendera Merah Putih.
Setelah ketiga bendera berhasil mendarat dengan sempurna, Jenderal Dudung langsung naik ke podium dan didapuk sebagai inspektur upacara. Kedatangannya disambut dengan beberapa kali dentuman bom. Terjun payung dari prajurit Korps Baret Merah ditutup oleh aksi Serda Kowad Safira yang membawakan ketiga brevet tersebut. Kemudian, Danjen Kopassus Mayjen TNI Teguh mengambilnya untuk disematkan kepada KSAD.
Ditemui selepas acara, Jenderal Dudung mengaku terhormat ketika menerima ketiga brevet tersebut. Menurut dia, latihan yang dilalui untuk memperoleh brevet ini amatlah berat. "Sudah sebagian saya lewati dan memang latihan sangat berat. Ini menunjukkan tidak mudah menjadi prajurit Kopassus ya," kata Dudung.
Dia menuturkan, ke depan akan terus meningkatkan pembinaan profesionalisme prajurit Kopassus. Eks Pangkostrad ini berpesan, prajurit Kopassus harus siap sedia di mana pun mereka bertugas. "Dengan menunjukkan profesionalisme dan proporsionalisme dan tetap pegang teguh NKRI harga mati," katanya.
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
Ketiga brevet itu yakni brevet Anti-Teror, brevet Para Utama, dan brevet Komando. Sebelum brevet itu disematkan, Jenderal Dudung terlebih dahulu mengikuti beberapa rangkaian latihan, antara lain Serbuan Gedung di Sat-81 Kopassus, menembak runduk dari atas gedung, serbuan ruangan, Serangan Regu Komando Unit-81, hingga eksfiltrasi.
Pantauan MNC Portal di lokasi, acara penyematan brevet dimeriahkan dengan demonstrasi penerjun payung. Para prajurit yang tergabung dalam unsur free fall itu membawa tiga bendera, yakni Bendera Kartika Eka Paksi, Bendera Kopassus, dan Bendera Merah Putih.
Sertu Kowad Siwi menjadi penerjun pertama yang menandai dimulainya acara, kemudian dilanjut dengan Serka Margono yang membawa bendera merah dari Kopassus. Tak lama kemudian menyusul Sertu Ikbal dengan bendera Kartika Eka Paksi, dan Sertu Sirojul membawa Bendera Merah Putih.
Setelah ketiga bendera berhasil mendarat dengan sempurna, Jenderal Dudung langsung naik ke podium dan didapuk sebagai inspektur upacara. Kedatangannya disambut dengan beberapa kali dentuman bom. Terjun payung dari prajurit Korps Baret Merah ditutup oleh aksi Serda Kowad Safira yang membawakan ketiga brevet tersebut. Kemudian, Danjen Kopassus Mayjen TNI Teguh mengambilnya untuk disematkan kepada KSAD.
Ditemui selepas acara, Jenderal Dudung mengaku terhormat ketika menerima ketiga brevet tersebut. Menurut dia, latihan yang dilalui untuk memperoleh brevet ini amatlah berat. "Sudah sebagian saya lewati dan memang latihan sangat berat. Ini menunjukkan tidak mudah menjadi prajurit Kopassus ya," kata Dudung.
Dia menuturkan, ke depan akan terus meningkatkan pembinaan profesionalisme prajurit Kopassus. Eks Pangkostrad ini berpesan, prajurit Kopassus harus siap sedia di mana pun mereka bertugas. "Dengan menunjukkan profesionalisme dan proporsionalisme dan tetap pegang teguh NKRI harga mati," katanya.
Lihat Juga: Profil Susilo Adi Purwantoro, Pati TNI Jenderal Bintang Dua Wakil Rektor Universitas Pertahanan
(cip)