Tangani Karantina, DPR Minta Pemerintah Perbanyak Satgas Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Petugas Satgas Covid-19 yang menangani proses karantina dari WNI yang baru kembali dari luar negeri diminta diperbanyak. Hal ini dikatakan Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Rahmad Handoyo.
Baca Juga: karantina
Baca juga: Viral TKI Antre 15 Jam untuk Karantina di Wisma Atlet
"Ini kasusnya tidak sekali dua kali. Jadi karena tidak hari kita kedatangan ribuan saudara kita WNI dari luar negeri termasuk WNA. Banyak migran habis kontaknya harus pulang ke Indonesia. Keluhan ini harus segera ditindaklanjuti," ujar Rahmad Handoyo, Senin (20/12/2021).
Ia menjelaskan, pemerintah harus segera mengambil tindakan terkait keluhan dari warga masyarakat tersebut. Salah satunya dengan memperbaiki sistem yang ada dan juga menambah SDM yang ada sekarang.
"Perbanyak SDM, silakan dibuat bank data, hotel-hotel wisma yang sudah bekerja sama dengan Satgas Covid-19. Sehingga masyarakat yang sudah selesai administrasi nya di bandara, maka bisa langsung koordinasi dengan satgas di lapangan, entah itu dipermudah online reservasinya," ucap Rahmad Handoyo.
Ia mengungkapkan khususnya TKI baru pulang dari luar negeri untuk biaya mandiri dengan harga hotel cukup memberatkan. Perlu dibuatkan wisma atlet yang cukup terjangkau. Pemerintah harus mencarikan solusi.
"Lain soal yang menengah atas kaya. Itu tidak menjadi masalah. Yang TKI untuk usaha penghasilannya malah untuk karantina itu tidak tepat. Harus disiapkan tempat karantina yang terjangkau," lanjut Rahmad Handoyo.
Aparat penegak hukum juga diminta untuk melakukan tindakan terhadap calo yang berupaya mengambil keuntungan dari WNI yang diiming-imingi proses cepat dengan membayar.
"Agar terhindar dari antrian panjang. Melelahkan bagi saudara kita ungkap pulang ke Indonesia. Perlu ada langkah taktis dan cepat. Screening secara ketat di Bandara secara ketat dan pasca-Bandara," jelasnya.
Penambahan SDM juga dipertimbangkan untuk diperbanyak. Jika yang bekerja sedikit dan 24 jam, sehingga butuh evaluasi terkait penumpukan," tambah Rahmad Handoyo.
Terkait keterbatasan jumlah karantina yang terjangkau. Dia menyarankan, agar Satgas Covid-19 menjalin komunikasi intensif dengan para pelaku usaha perhotelan.
"Agar situasi terkendali perlu diperbanyak kerja sama Satgas dengan hotel-hotel dari bintang 1 sampai 4 untuk para WNI isoman. Sehingga begitu sudah terbebas dari administrasi bandara, maka tinggal berkoordinasi dengan petugas di luar bandara. Mereka yang baru kembali dari luar negeri pasti capek, tapi harus tetap sabar," tutupnya.
Baca Juga: karantina
Baca juga: Viral TKI Antre 15 Jam untuk Karantina di Wisma Atlet
"Ini kasusnya tidak sekali dua kali. Jadi karena tidak hari kita kedatangan ribuan saudara kita WNI dari luar negeri termasuk WNA. Banyak migran habis kontaknya harus pulang ke Indonesia. Keluhan ini harus segera ditindaklanjuti," ujar Rahmad Handoyo, Senin (20/12/2021).
Ia menjelaskan, pemerintah harus segera mengambil tindakan terkait keluhan dari warga masyarakat tersebut. Salah satunya dengan memperbaiki sistem yang ada dan juga menambah SDM yang ada sekarang.
"Perbanyak SDM, silakan dibuat bank data, hotel-hotel wisma yang sudah bekerja sama dengan Satgas Covid-19. Sehingga masyarakat yang sudah selesai administrasi nya di bandara, maka bisa langsung koordinasi dengan satgas di lapangan, entah itu dipermudah online reservasinya," ucap Rahmad Handoyo.
Ia mengungkapkan khususnya TKI baru pulang dari luar negeri untuk biaya mandiri dengan harga hotel cukup memberatkan. Perlu dibuatkan wisma atlet yang cukup terjangkau. Pemerintah harus mencarikan solusi.
"Lain soal yang menengah atas kaya. Itu tidak menjadi masalah. Yang TKI untuk usaha penghasilannya malah untuk karantina itu tidak tepat. Harus disiapkan tempat karantina yang terjangkau," lanjut Rahmad Handoyo.
Aparat penegak hukum juga diminta untuk melakukan tindakan terhadap calo yang berupaya mengambil keuntungan dari WNI yang diiming-imingi proses cepat dengan membayar.
"Agar terhindar dari antrian panjang. Melelahkan bagi saudara kita ungkap pulang ke Indonesia. Perlu ada langkah taktis dan cepat. Screening secara ketat di Bandara secara ketat dan pasca-Bandara," jelasnya.
Penambahan SDM juga dipertimbangkan untuk diperbanyak. Jika yang bekerja sedikit dan 24 jam, sehingga butuh evaluasi terkait penumpukan," tambah Rahmad Handoyo.
Terkait keterbatasan jumlah karantina yang terjangkau. Dia menyarankan, agar Satgas Covid-19 menjalin komunikasi intensif dengan para pelaku usaha perhotelan.
"Agar situasi terkendali perlu diperbanyak kerja sama Satgas dengan hotel-hotel dari bintang 1 sampai 4 untuk para WNI isoman. Sehingga begitu sudah terbebas dari administrasi bandara, maka tinggal berkoordinasi dengan petugas di luar bandara. Mereka yang baru kembali dari luar negeri pasti capek, tapi harus tetap sabar," tutupnya.
(maf)