Sertu Kowad Nur Hayyu, Srikandi Cantik Punggawa Helikopter Apache
loading...
A
A
A
Sebagai satu-satunya siswa perempuan dari Indonesia, Hayyu juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, sehingga harus membiasakan dan mengakrabkan diri dengan rekan-rekan lainnya. “Beruntungnya, rekan-rekannya selalu membantu. Demikian juga, Instruktur tidak sepenuhnya menggunakan Bahasa Inggris formal, sehingga terkadang saya harus bertanya apa maksud yang disampaikan. Saya bersyukur selama di kelas, 11 rekan saya yang kesemuanya US Army selalu kooperatif dan Alhamdulillah saya meraih predikat Distinguished Graduate atau lulusan terhormat,” ungkapnya dengan bangga.
Sertu Hayyu menyadari bahwa tugas dan tanggung jawabnya sebagai Punggawa Apache tidaklah mudah, harus ekstra teliti dan hati-hati. Dia wajib mengecek segala kesiapan pesawat, mulai dari nol sampai akhir, karena keselamatan penerbang tergantung adjustment dari seorang mekanik. “Dalam tugas dan pekerjaan kami harus berani bertanya jika kurang paham, harus berani mengakui apabila melakukan kesalahan, dan harus berani bertanggung jawab atas keputusan yang kami ambil,” tandasnya.
Ketika ditanya tentang suka dukanya sebagai Punggawa Apache, Hayyu mengaku banyak sekali, terlebih di awal-awal tugasnya, ada beberapa orang yang meremehkan dan bahkan memandang sebelah mata terhadap profesinya sebagai mekanik wanita.
“Namun, saya senang, banyak pelajaran baru yang bisa didapat. Saya juga senang karena pandangan orang tentang wanita, yang semula hanya bisa bekerja di dalam ruangan, hanya bisa bekerja yang ringan, atau lebih parahnya memandang wanita sebagai "pemanis"; sedikit demi sedikit mulai terpatahkan,”ungkap gadis berwajah manis ini.
Tapi itu semua, merupakan motivasi bagi Hayyu untuk terus melangkah maju, menjadi mekanik yang baik, repairer yang mahir melaksanakan remove dan install komponen pesawat Apache.
Sertu Hayyu menyadari bahwa tugas dan tanggung jawabnya sebagai Punggawa Apache tidaklah mudah, harus ekstra teliti dan hati-hati. Dia wajib mengecek segala kesiapan pesawat, mulai dari nol sampai akhir, karena keselamatan penerbang tergantung adjustment dari seorang mekanik. “Dalam tugas dan pekerjaan kami harus berani bertanya jika kurang paham, harus berani mengakui apabila melakukan kesalahan, dan harus berani bertanggung jawab atas keputusan yang kami ambil,” tandasnya.
Ketika ditanya tentang suka dukanya sebagai Punggawa Apache, Hayyu mengaku banyak sekali, terlebih di awal-awal tugasnya, ada beberapa orang yang meremehkan dan bahkan memandang sebelah mata terhadap profesinya sebagai mekanik wanita.
“Namun, saya senang, banyak pelajaran baru yang bisa didapat. Saya juga senang karena pandangan orang tentang wanita, yang semula hanya bisa bekerja di dalam ruangan, hanya bisa bekerja yang ringan, atau lebih parahnya memandang wanita sebagai "pemanis"; sedikit demi sedikit mulai terpatahkan,”ungkap gadis berwajah manis ini.
Tapi itu semua, merupakan motivasi bagi Hayyu untuk terus melangkah maju, menjadi mekanik yang baik, repairer yang mahir melaksanakan remove dan install komponen pesawat Apache.
Lihat Juga :