Hadapi Omicron, Disiplin Protokol Kesehatan Perlu Ditingkatkan

Kamis, 16 Desember 2021 - 23:16 WIB
loading...
Hadapi Omicron, Disiplin...
Angggota Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) melakukan aksi kampanye untuk menggunakan masker di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (12/7/2021). FOTO: MPI/Faisal Rahman
A A A
JAKARTA - Masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi virus Covid-19 varian Omicron . Disiplin protokol kesehatan dinilai perlu ditingkatkan masyarakat dalam menghadapi Omicron.

Diketahui, kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia ditemukan pada Kamis (16/12/2021). "Tetap waspada, tapi tidak perlu panik. Pemerintah sudah sampaikan yang penting disiplin terhadap protokol kesehatan," ujar anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari, Kamis (16/12/2021).

Kemudian, menurut dia, akses pelayanan kesehatannya juga perlu disiapkan agar dapat terjangkau masyarakat. Dia pun menilai temuan kasus varian Omicron itu sebagai pengingat bahwa Covid-19 masih ada.

Baca juga: Kronologi Penemuan Omicron Pertama di Indonesia

"Dan menurut para ahli juga kalau situasi pandemi akan menjadi endemi nantinya jadi mau tidak mau kita akan menjalani hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan kebiasan baru protokol-protokol kesehatan yang ada," tuturnya.

Putih Sari juga mengingatkan bahwa vaksinasi Covid-19 tetap menjadi penting setelah adanya temuan varian Omicron itu. Sehingga, kata dia, akselerasi vaksinasi Covid-19 harus terus dilakukan.

"Walaupun secara capaian vaksinasi kita cukup baik, tapi dari hasil raker Komisi IX kemarin terlihat masih banyak ketimpangan, di beberapa daerah masih ada yang di bawah 70% capaian vaksinasinya," imbuhnya.

Selain itu, menurut dia, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun yang sudah dimulai pemerintah merupakan langkah maju. "Sebagai langkah pencegahan karena sistem belajar tatap muka sudah dimulai dan juga berdasarkan rekomendasi dari Komite ITAGI anak-anak perlu diberikan vaksin," pungkasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh anggota Komisi IX DPR Nurhadi. "Protokol kesehatan harus terus kita perkuat. Juga mematuhi setiap larangan dan pembatasan aktivitas yang ditetapkan oleh pemerintah dan Satgas Covid-19," ujar Nurhadi.

Selain protokol kesehatan, lanjut Nurhadi, masyarakat harus mengikuti vaksinasi. Sejalan dengan itu, kata dia, vaksinasi harus dipercepat agar segera tercapai target 70% populasi untuk terbentuk kekebalan komunal.

"Masyarakat tetap harus waspada dalam menghadapi penularan virus Corona, terutama varian Omicron, yang terdeteksi lebih cepat menular. Pemerintah tetap waspada jangan lengah adanya jeda libur Nataru," ungkapnya.

Di samping itu, Nurhadi menyambut baik program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun yang sudah dimulai pemerintah. "Vaksinasi anak akan memberikan banyak manfaat dalam upaya mencegah penularan virus Corona mulai dari keluarga masing-masing," katanya.

Nurhadi pun mendukung pemerintah memperketat orang luar negeri masuk Indonesia. "Dan larangan masuk khususnya warga asing dari negara dengan kasus Omicron cukup tinggi," pungkasnya.

Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan juga berpendapat bahwa untuk menghadapi varian Omicron adalah dengan protokol kesehatan, tes lacak, isolasi, serta vaksinasi. "Prokes harus ditingkatkan kembali, apalagi saat Nataru banyak terjadi mobilitas dan kerumunan masyarakat," kata Iwan Ariawan.

Lebih lanjut dia mengatakan, cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata sangat penting. Iwan juga mendukung vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun. "Iya, ini langkah maju, untuk melindungi anak-anak kita," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
RDPU dengan Komisi III...
RDPU dengan Komisi III DPR, Ikadin Sampaikan 130 Usulan Penyusunan RUU KUHAP
Anggota DPR Alamuddin...
Anggota DPR Alamuddin Dimyati Rois Meninggal Dunia
Kasus Toko Mama Banjar,...
Kasus Toko Mama Banjar, Wakil Ketua Komisi VII: Negara Harusnya Membina UMKM
DPR Rapat Bareng KPU,...
DPR Rapat Bareng KPU, Bawaslu, dan Kemendagri, Evaluasi Pelaksanaan PSU Pilkada 2024
Pimpinan Komisi VII...
Pimpinan Komisi VII Pertanyakan Sikap Kemenperin Tak Dukung Bali Bebas Sampah Plastik
Pengesahan RUU Perampasan...
Pengesahan RUU Perampasan Aset Tingkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Pemberantasan Korupsi
Waspada Virus MERS,...
Waspada Virus MERS, Jemaah Haji Diminta Jaga Jarak dari Unta dan Terapkan Prokes
Program MBG Butuh Sinergi...
Program MBG Butuh Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
AQUA Elektronik Bersama...
AQUA Elektronik Bersama DPR-MPR Perkuat Komitmen Hidup Sehat Melalui Women's Day Run 10K 2025
Rekomendasi
Jejak Pendidikan Agus...
Jejak Pendidikan Agus Harimurti Yudhoyono, Lulusan Terbaik Taruna Nusantara dan Akmil
Apriyani/Febi Amankan...
Apriyani/Febi Amankan Tiket Semifinal Malaysia Masters 2025: Wakil Pertama Indonesia Melaju!
Park Hyatt Jakarta Suguhkan...
Park Hyatt Jakarta Suguhkan The Colors of Japan, Perpaduan Cita Rasa dalam Sajian Manis
Berita Terkini
PPP NTT Berikan Senjata...
PPP NTT Berikan Senjata Tradisional ke Mardiono saat Mukerwil di Kupang
Wakil Ketua Komisi VII...
Wakil Ketua Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pertahankan Status Kaldera Toba di UNESCO
Ngabalin: Kasus Ijazah...
Ngabalin: Kasus Ijazah Jokowi Proyek Besar, Saya Tahu Dalangnya
Letjen Djaka Dilantik...
Letjen Djaka Dilantik Jadi Dirjen Bea Cukai, Mensesneg: Sudah Mundur dari TNI
Muncul Isu Prabowo Reshuffle...
Muncul Isu Prabowo Reshuffle Kabinet, Mensesneg: Belum Ada Pembahasan
Penampakan Harun Masiku...
Penampakan Harun Masiku Selfie Bareng Hasto dan Djan Faridz di Ruangan Eks Ketua MA Hatta Ali
Infografis
4 Kejutan Pakistan Saat...
4 Kejutan Pakistan Saat Hadapi Serangan Militer India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved