Tendensi Elitisme Politik yang Berpotensi Terulang

Kamis, 16 Desember 2021 - 14:44 WIB
loading...
A A A
Persoalannya adalah apakah kesemua faktor tersebut di atas akan dapat dipenuhi dalam waktu yang dekat belakangan ini. Tampak jelas bahwa dari banyak aspeknya masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk benar-benar dapat memenuhi upaya terobosan dan pembenahan tersebut. Sejauh itu semua belum dapat terpenuhi dengan baik, maka upaya untuk membalikkan kondisi demokrasi kita masih sulit dilakukan.

Peringatan Dini di Tahun 2022
Khusus pada 2022, akan menjadi tahun transisional menuju prosesi kontestasi elektoral yang akan mencapai puncaknya pada 2024. Ini harus dikelola dengan baik agar peluang terjadinya berbagai friksi politik yang salah arah tidak terjadi. Dengan adanya tendensi elitisme dalam kehidupan politik, yang ditandai dengan sikap serbapermisif, peluang untuk melakukan manuver politik yang tidak mendewasakan akan semakin terbuka. Dan, ini membuka potensi untuk hadirnya konflik yang akan semakin melebar dan berpotensi menciptkan polarisasi politik di tahun-tahun berikutnya.

Untuk itu jelas perlu dihindari pendekatan politik yang bernuansa abuse of power, yang akan membuat kondisi demokrasi kita menjadi lebih buruk lagi. Selain itu pada 2020 pemerintah harus benar-benar dapat mengarahkan sumber dayanya kepada hal-hal yang prinsipil, dengan mengedepankan prinsip first thing first. Artinya harus fokus mendahulukan persoalan-persoalan yang genting seperti persoalan penanganan Covid-19, perbaikan kehidupan ekonomi-sosial masyarakat, pengentasan ketidakadilan hukum dan praktik political injustice hingga penanganan separatisme di tanah Papua.

Menariknya hal-hal tersebut dalam logika demokrasi sebenarnya bukan hal-hal yang tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara partsipasi yang penuh dari seluruh masyarakat serta kontrol dari seluruh elemen bangsa. Artinya, pola pemerintahan demokrasi sejatinya dapat tetap diandalkan dalam menyelesaikan banyak persoalan di Tanah Air kita. Terbukti di beberapa negara, termasuk Selandia Baru, Korea Selatan dan beberapa negara Eropa Barat, berbagai persoalan dapat tetap ditangani secara demokratis meski pandemi Covid-19 tengah melanda. Tentu kita dapat terus belajar dari mereka.

Dengan kenyataan ini pula sesungguhnya semakin tidak ada alasan bagi kita untuk mempertahankan pola elitisme. Selain spirit eltisime yang anti-demokrasi itu melanggar amanat para pendiri bangsa juga karena negara dan bangsa tercinta ini sejatinya adalah miliki semua kalangan.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2164 seconds (0.1#10.140)