Buku Budi Gunawan Kupas Dampak Post Truth dan Cara Mengatasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara ( BIN ) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan meluncurkan buku karyanya berjudul “Demokrasi di Era Post Truth”, Jumat (10/12/2021). Dalam bukunya, Budi Gunawan (BG) berupaya memberi penjelasan mengenai dampak dari post truth serta bagaimana mengatasinya.
“Dalam bukunya, Budi Gunawan juga menuliskan bahwa ketika dalam memahami sebuah fakta agar tidak terjerumus dengan hoaks, fake news, atau hate speech haruslah menggunakan logika serta memeriksa berulangkali, lalu mempertimbangkan kembali sebelum membagikan sebuah informasi,” demikian narasi dalam sebuah video mengenai buku Budi Gunawan itu.
Kemudian, perlunya mengedepankan sikap rasionalis dibandingkan emosi dalam membagikan sebuah informasi. “Sehingga masyarakat tidak terjebak pada era post truth,” tuturnya.
Buku ilmiah karya BG ini disertai berbagai sumber yang kredibel dan terkini serta disertai contoh kasus yang nyata baik dari dalam maupun luar negeri terkhusus dari Indonesia. Diketahui, cetakan pertama buku ini pada April 2021 dan cetakan kedua pada Mei 2021.
Dalam video itu disebutkan bahwa hoaks, fake news, dan hate speech dapat mempengaruhi ruang publik, sehingga melahirkan post truth. Demokrasi negara dapat terancam dengan lahirnya post truth.
“Dalam bukunya, Budi Gunawan juga menuliskan bahwa ketika dalam memahami sebuah fakta agar tidak terjerumus dengan hoaks, fake news, atau hate speech haruslah menggunakan logika serta memeriksa berulangkali, lalu mempertimbangkan kembali sebelum membagikan sebuah informasi,” demikian narasi dalam sebuah video mengenai buku Budi Gunawan itu.
Kemudian, perlunya mengedepankan sikap rasionalis dibandingkan emosi dalam membagikan sebuah informasi. “Sehingga masyarakat tidak terjebak pada era post truth,” tuturnya.
Buku ilmiah karya BG ini disertai berbagai sumber yang kredibel dan terkini serta disertai contoh kasus yang nyata baik dari dalam maupun luar negeri terkhusus dari Indonesia. Diketahui, cetakan pertama buku ini pada April 2021 dan cetakan kedua pada Mei 2021.
Dalam video itu disebutkan bahwa hoaks, fake news, dan hate speech dapat mempengaruhi ruang publik, sehingga melahirkan post truth. Demokrasi negara dapat terancam dengan lahirnya post truth.
(rca)