Mensos Yakini Bansos Mampu Atasi Dampak Sosial dan Gerakkan Perekonomian

Senin, 08 Juni 2020 - 16:02 WIB
loading...
Mensos Yakini Bansos...
Mensos Juliari P Batubara meminta Keluarga Penerima Manfaat segera memanfaatkan bansos yang sudah diterima. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sosial (Mensos) Juliari P Batubara meminta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk segera memanfaatkan bantuan sosial (bansos) yang sudah diterima. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terdampak Covid-19, bansos ditujukan untuk menggerakkan ekonomi rakyat, termasuk membuka peluang kerja bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Juliari menyatakan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) seperti Program Sembako berperan penting menggerakkan perekonomian rakyat. “Karena bahan pangan yang dibeli bisa didapat dari pemasok lokal. Mungkin berupa industri kecil atau mikro. Bila mendapatkan order dan bisnis mulai bergerak, bisa juga merangkul korban PHK,” kata Juliari dalam keterangannya di Jakarta, Senin (8/6/2020). (Baca juga: Upaya Mensos Gandeng Ormas Salurkan Bantuan Sosial Diapresiasi)

Kementerian Sosial telah melakukan transformasi bansos pangan, dari BPNT menjadi Program Sembako. Pada skema BPNT, setiap keluarga penerima mendapat bantuan sebesar Rp110.000/bulan yang dapat dibelanjakan untuk membeli kebutuhan pokok. Sementara, pada Program Sembako, nominal bantuan meningkat menjadi Rp150.000/bulan bagi setiap KPM.

Juliari menilai bantuan itu bisa untuk membeli beragam komoditas bahan pokok untuk menunjang kebutuhan selama masa pandemi. Misalnya, membeli jagung, singkong, ubi, daging, ikan, tahu, tempe, sayuran dan buah-buahan. “Komoditas itu saya kira mudah didapat dari petani atau warga lokal, industri kecil. Jadi, dari bansos bisa memberdayakan petani lokal dan industri kecil, yang menghidupkan perekonomian secara lebih luas,” imbuh dia.

Untuk lebih mendorong perputaran ekonomi, pemerintah menambah manfaat dan kepesertaan bansos reguler. Besaran bantuan dari Program Sembako ditingkatkan menjadi Rp200.000 /bulan selama enam bulan ke depan atau sampai Agustus 2020. (Baca juga: Mensos Pastikan Tak Ada Perubahan Skema Bansos Sembako Menjadi Tunai)

Selain itu, kepesertaan program juga ditambah dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta KPM. Demikian pula jumlah peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dari semula 9,2 juta ditambah menjadi 10 juta KPM. Periode pencairan yang biasanya tiga bulan sekali, dimajukan menjadi setiap bulan. Kebijakan ini ditempuh untuk mengantisipasi timbulnya perlambatan perekonomian nasional.

“Kebijakan ini merupakan respons pemerintah untuk menjaga konsumsi di lapisan terbawah agar tidak terganggu oleh perlambatan ekonomi. Dengan uang yang masuk di e-wallet (dompet digital), KPM bisa langsung membelanjakannya sesuai dengan bahan pangan yang menjadi kebutuhannya,” ujarnya.

Demikian juga bansos sembako bantuan presiden (Banpres) dan bansos tunai (BST) diyakini akan berperan penting menggerakkan roda perekonomian. Khusus Banpres, ketersediaan bahan makanan pada tidak lepas dari keterlibatan pekerja selama proses produksi dilakukan.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mensos: Soeharto dan...
Mensos: Soeharto dan Gus Dur Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional 2025
Mensos Ngaku Tak Pernah...
Mensos Ngaku Tak Pernah Dengar Wacana Reshuffle Kabinet Prabowo
Presiden Prabowo Minta...
Presiden Prabowo Minta Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Terpenuhi
Anggota TNI, Polri,...
Anggota TNI, Polri, dan ASN Tidak Boleh Mendapat Bansos
Mensos: Data Tunggal...
Mensos: Data Tunggal Sosial Ekonomi Kunci Penyaluran Bansos 2025
Mensos Targetkan Kemiskinan...
Mensos Targetkan Kemiskinan Ekstrem Jadi Nol Persen Dalam 2 Tahun
Prabowo Panggil Mensos...
Prabowo Panggil Mensos dan Mendikdasmen ke Istana, Bahas Perkembangan Sekolah Rakyat
Pemerintah Siapkan Pangkal...
Pemerintah Siapkan Pangkal Pinang Jadi Tempat Penampungan Warga Gaza
Momen Gus Ipul Cek Barang-barang...
Momen Gus Ipul Cek Barang-barang Mewah di Gudang Kemensos, Ada Mobil Rolls-Royce
Rekomendasi
Mengenal 3 Jalur Mandiri...
Mengenal 3 Jalur Mandiri Universitas Jember 2025 dan Jadwal Pendaftarannya
Siapa Aurangzeb Ahmed?...
Siapa Aurangzeb Ahmed? Arsitek Perang Pakistan yang Suka Menerapkan Strategi Militer China Kuno
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Berita Terkini
Ketika Siswa Nakal Masuk...
Ketika Siswa Nakal Masuk Barak
TNI Jaga Semua Kejaksaan,...
TNI Jaga Semua Kejaksaan, Hendardi: Bertentangan dengan Konstitusi
Yogyakarta Jadi Tuan...
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Yudhoyono Institute Lecture Series 2025
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
3 Pati TNI Resmi Naik...
3 Pati TNI Resmi Naik Pangkat Jadi Bintang 3 di Awal Mei 2025, Ini Daftar Nama dan Profil Singkatnya
Waisak 2025, Menag:...
Waisak 2025, Menag: Momen Menanamkan Kebajikan dan Kebijaksanaan
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved