Dansatgas Sebut Sungai Berasap hingga Kepadatan Relawan jadi Kendala Penanganan Bencana Semeru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru , Kolonel Inf Irwan Subekti mengungkapkan beberapa kendala terkait proses evakuasi korban. Kendalanya antara lain kondisi dasar sungai yang masih berasap menyulitkan proses pencarian oleh Tim SAR gabungan.
"Kondisi dasar sungai yang saat ini pasirnya masih berasap artinya masih panas sampai dengan saat ini sehingga proses pencarian oleh tim SAR maupun alat berat pun masih sangat terbatas walaupun ada indikasi informasi yang perlu kita dalami di titik-titik tertentu yang harus kita laksanakan pencarian," kata Irwan dalam jumpa pers secara daring, Jumat (10/12/2021).
Danrem 083/Baladhika Jaya ini mengatakan, kendala lainnya yakni banyaknya relawan yang menuju ke lokasi bencana menjadi penghambat lalu lintas pencarian dan juga pengiriman bantuan oleh Tim SAR.
"Banyaknya relawan ataupun masyarakat yang peduli terhadap kita, justru ini akan menghambat proses lalu lintas yang ada di daerah bencana ini. Kami mohon kepada masyarakat semuanya mohon kiranya memberikan bantuan saya kira cukup beberapa kendaraan saja tidak berbondong-bondong ke tempat bencana," jelasnya.
Kendala lainnya, lanjut Irwan, yakni adanya berita atau informasi bohong yang dibagikan kepada para pengungsi. Hal tersebut membuat resah masyarakat yang saat ini masih mengungsi. Baca: Tersebar di 126 Lokasi, 6.573 Orang Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru
"Satu lagi yang menghambat kita adalah adanya banyaknya hoaks, misalnya hari ini adanya hoaks tentang penjarahan dan sebagainya ini akan menggangu informasi di masyarakat dan buat resah ini masih ada juga timbul di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjut Irwan, pihaknya juga masih mendata para pengungsi mandiri yang menumpang di rumah kerabat ataupun yang mengungsi ke luar kota di tempat saudaranya.
"Pengungsi saat ini masih banyak yang mandiri artinya masih banyak numpang di saudaranya di tempat-tempat yang lain. Sehingga kalau kita dengar sampai dengan saat ini mengungsi sampai di Blitar, Bali ini nanti akan menjadi atensi bagi kita untuk mendetilkan kembali mengecek kembali itu sejauh mana rekan-rekan kita saudara-saudara kita yang sampai ke Blitar maupun ke Bali," pungkasnya.
"Kondisi dasar sungai yang saat ini pasirnya masih berasap artinya masih panas sampai dengan saat ini sehingga proses pencarian oleh tim SAR maupun alat berat pun masih sangat terbatas walaupun ada indikasi informasi yang perlu kita dalami di titik-titik tertentu yang harus kita laksanakan pencarian," kata Irwan dalam jumpa pers secara daring, Jumat (10/12/2021).
Danrem 083/Baladhika Jaya ini mengatakan, kendala lainnya yakni banyaknya relawan yang menuju ke lokasi bencana menjadi penghambat lalu lintas pencarian dan juga pengiriman bantuan oleh Tim SAR.
"Banyaknya relawan ataupun masyarakat yang peduli terhadap kita, justru ini akan menghambat proses lalu lintas yang ada di daerah bencana ini. Kami mohon kepada masyarakat semuanya mohon kiranya memberikan bantuan saya kira cukup beberapa kendaraan saja tidak berbondong-bondong ke tempat bencana," jelasnya.
Kendala lainnya, lanjut Irwan, yakni adanya berita atau informasi bohong yang dibagikan kepada para pengungsi. Hal tersebut membuat resah masyarakat yang saat ini masih mengungsi. Baca: Tersebar di 126 Lokasi, 6.573 Orang Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru
"Satu lagi yang menghambat kita adalah adanya banyaknya hoaks, misalnya hari ini adanya hoaks tentang penjarahan dan sebagainya ini akan menggangu informasi di masyarakat dan buat resah ini masih ada juga timbul di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjut Irwan, pihaknya juga masih mendata para pengungsi mandiri yang menumpang di rumah kerabat ataupun yang mengungsi ke luar kota di tempat saudaranya.
"Pengungsi saat ini masih banyak yang mandiri artinya masih banyak numpang di saudaranya di tempat-tempat yang lain. Sehingga kalau kita dengar sampai dengan saat ini mengungsi sampai di Blitar, Bali ini nanti akan menjadi atensi bagi kita untuk mendetilkan kembali mengecek kembali itu sejauh mana rekan-rekan kita saudara-saudara kita yang sampai ke Blitar maupun ke Bali," pungkasnya.
(hab)