BNPB Sebut Terjadi 2.796 Bencana Sepanjang 2021, Korban Meninggal 642 Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Abdul Muhari melaporkan sepanjang 2021, tercatat 2.796 bencana alam terjadi di Indonesia.
“Gambaran dari kejadian bencana di Indonesia mulai dari 1 Januari hingga 9 Desember, kita sudah total mengalami 2.796 kali kejadian bencana,” ungkap Aam sapaan akrabnya saat Konferensi Pers secara virtual, Jumat (10/12/2021).
Aam mengatakan dari 2.796 kejadian bencana tersebut di mana 35% di antaranya banjir, disusul cuaca ekstrem dan tanah longsor. “Artinya lebih dari 80% kejadian bencana yang terjadi di Indonesia dalam kurun Januari sampai Desember itu didominasi oleh bencana hidrometeorologi, khususnya hidrometeorologi basah. Sementara itu, total korban meninggal sudah 642 jiwa dan korban terdampak 8.121.980 jiwa. Rumah rusak total 137.788 bangunan,” kata Aam.
Aam mengatakan provinsi-provinsi yang mengalami kejadian bencana dengan frekuensi kejadian paling banyak itu di Sumatera, Aceh dan Sumatera Utara. “Kemudian di Jawa itu ada Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Kalimantan itu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Di Sulawesi adalah Sulawesi Selatan,” katanya.
Untuk Aceh Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan adalah provinsi-provinsi yang memang secara historis kejadian dari 5 tahun terakhir itu merupakan kawasan atau provinsi dengan jumlah frekuensi kejadian bencana paling tinggi di Indonesia.
“Gambaran dari kejadian bencana di Indonesia mulai dari 1 Januari hingga 9 Desember, kita sudah total mengalami 2.796 kali kejadian bencana,” ungkap Aam sapaan akrabnya saat Konferensi Pers secara virtual, Jumat (10/12/2021).
Aam mengatakan dari 2.796 kejadian bencana tersebut di mana 35% di antaranya banjir, disusul cuaca ekstrem dan tanah longsor. “Artinya lebih dari 80% kejadian bencana yang terjadi di Indonesia dalam kurun Januari sampai Desember itu didominasi oleh bencana hidrometeorologi, khususnya hidrometeorologi basah. Sementara itu, total korban meninggal sudah 642 jiwa dan korban terdampak 8.121.980 jiwa. Rumah rusak total 137.788 bangunan,” kata Aam.
Aam mengatakan provinsi-provinsi yang mengalami kejadian bencana dengan frekuensi kejadian paling banyak itu di Sumatera, Aceh dan Sumatera Utara. “Kemudian di Jawa itu ada Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Kalimantan itu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Di Sulawesi adalah Sulawesi Selatan,” katanya.
Untuk Aceh Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan adalah provinsi-provinsi yang memang secara historis kejadian dari 5 tahun terakhir itu merupakan kawasan atau provinsi dengan jumlah frekuensi kejadian bencana paling tinggi di Indonesia.
(cip)