Polri Jadi Lembaga Paling Dipercaya Publik, Listyo Sigit Bawa Angin Segar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menyatakan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menyentuh angka 80,2 persen. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR I Wayan Sudirta menilai Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah membawa angin segar dalam memimpin Polri.
Menurut dia, hal tersebut tidak lepas dari kemampuan Sigit menangkap maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadirkan kepolisian yang profesional dan melayani masyarakat. “Dia sudah menangkap maksud baik presiden dan berusaha keras mewujudkannya,” kata Sudirta, Senin (6/12/2021).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini memahami semua itu bisa terjadi karena kedekatan yang baik dan sudah terjalin lama antara Sigit dan Jokowi. Selain itu, Sigit selama ini dikenal memiliki reputasi yang bagus dan ini sudah tergambar ketika dirinya menjabat Kapolda Banten.
Sudirta ingat betul, bagaimana kedekatan Sigit dengan para tokoh-tokoh agama dan masyarakat sehingga sukses menjalankan tugasnya. “Itu yang menjadi modal penting. Seorang yang sukses dari jenjang sebelumnya biasanya tinggal meneruskan. Itu sukses dia jadi Kapolda jadi modal penting menjabat Kapolri,” ujarnya.
Namun yang tidak kalah pentingnya, kata dia, integritas Jenderal Sigit dalam memimpin Polri membuat citra kepolisian naik sampai ke puncak tangga tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Integritas yang dimiliki Jenderal Sigit ini yang kemudian membuatnya sangat mudah diterima masyarakat.
“Ngomong sama presiden mudah, ngomong ke masyarakat juga jadi jauh lebih mudah. Itu karena integritas dia membuat semua pihak lebih percaya. Kalau sudah percaya, jalan menjadi lapang. Ibarat berkendara di jalan tol, integritas dan kepercayaan itu jalan tolnya. Sehingga makin cepat sampai ke target atau tujuan,” kata mantan pengacara Presiden Jokowi dalam sidang gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi ini.
Sekadar diketahui sebelumnya, survei terbaru Indikator Politik Indonesia menyatakan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menyentuh angka 80,2 persen. Angka tersebut tertinggi sepanjang sejarah survei opini publik dalam satu dekade terakhir.
Artinya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara selalu berada di bawah 80 persen selama 10 tahun terakhir. Berikut grafik survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri dari tahun 2014 hingga 2021 berdasarkan data Indikator Politik Indonesia.
Pada 2014 sebesar 57,5 persen, 2015 sebesar 68,6 persen, 2016 sebesar 73,2 persen, 2017 sebesar 76,5 persen, 2018 sebesar 79,8 persen, 2019 sebesar 80 persen, 2020 sebesar 72%, dan 2021 80,2%. Adapun Sigit memimpin Korps Bhayangkara sejak 27 Januari 2021 menggantikan Jenderal Idham Azis.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan tingginya tingkat kepercayaan publik kepada kepolisian hingga 80,2 persen mengalahkan lembaga penegak hukum lainnya. Biasanya, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum selalu menempatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di posisi pertama.
Menurut dia, hal tersebut tidak lepas dari kemampuan Sigit menangkap maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadirkan kepolisian yang profesional dan melayani masyarakat. “Dia sudah menangkap maksud baik presiden dan berusaha keras mewujudkannya,” kata Sudirta, Senin (6/12/2021).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini memahami semua itu bisa terjadi karena kedekatan yang baik dan sudah terjalin lama antara Sigit dan Jokowi. Selain itu, Sigit selama ini dikenal memiliki reputasi yang bagus dan ini sudah tergambar ketika dirinya menjabat Kapolda Banten.
Sudirta ingat betul, bagaimana kedekatan Sigit dengan para tokoh-tokoh agama dan masyarakat sehingga sukses menjalankan tugasnya. “Itu yang menjadi modal penting. Seorang yang sukses dari jenjang sebelumnya biasanya tinggal meneruskan. Itu sukses dia jadi Kapolda jadi modal penting menjabat Kapolri,” ujarnya.
Namun yang tidak kalah pentingnya, kata dia, integritas Jenderal Sigit dalam memimpin Polri membuat citra kepolisian naik sampai ke puncak tangga tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Integritas yang dimiliki Jenderal Sigit ini yang kemudian membuatnya sangat mudah diterima masyarakat.
“Ngomong sama presiden mudah, ngomong ke masyarakat juga jadi jauh lebih mudah. Itu karena integritas dia membuat semua pihak lebih percaya. Kalau sudah percaya, jalan menjadi lapang. Ibarat berkendara di jalan tol, integritas dan kepercayaan itu jalan tolnya. Sehingga makin cepat sampai ke target atau tujuan,” kata mantan pengacara Presiden Jokowi dalam sidang gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi ini.
Sekadar diketahui sebelumnya, survei terbaru Indikator Politik Indonesia menyatakan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menyentuh angka 80,2 persen. Angka tersebut tertinggi sepanjang sejarah survei opini publik dalam satu dekade terakhir.
Artinya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara selalu berada di bawah 80 persen selama 10 tahun terakhir. Berikut grafik survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri dari tahun 2014 hingga 2021 berdasarkan data Indikator Politik Indonesia.
Pada 2014 sebesar 57,5 persen, 2015 sebesar 68,6 persen, 2016 sebesar 73,2 persen, 2017 sebesar 76,5 persen, 2018 sebesar 79,8 persen, 2019 sebesar 80 persen, 2020 sebesar 72%, dan 2021 80,2%. Adapun Sigit memimpin Korps Bhayangkara sejak 27 Januari 2021 menggantikan Jenderal Idham Azis.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan tingginya tingkat kepercayaan publik kepada kepolisian hingga 80,2 persen mengalahkan lembaga penegak hukum lainnya. Biasanya, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum selalu menempatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di posisi pertama.
(rca)