Temui DPD RI, Aktivis Siap Kolaborasi Wujudkan Presidential Threshold Nol Persen

Senin, 06 Desember 2021 - 23:27 WIB
loading...
Temui DPD RI, Aktivis...
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia datang ke DPD RI, Senin (6/12/2021). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia datang ke DPD RI, Senin (6/12/2021). Mereka siap berkolaborasi dengan lembaga yang dipimpin AA LaNyalla Mahmud Mattalitti tersebut untuk menyelesaikan sejumlah persoalan bangsa, termasuk presidential threshold (PT) nol persen.

Para aktivis ditemui Wakil Ketua III Sultan Bachtiar Najamudin didampingi Ketua Komite III Sylviana Murni, Ketua Komite I Fachrul Razi, Wakil Ketua Komite II Bustami Zainuddin, Bambang Sutrisno (Senator Jateng), dan Habib Abdurrahman Bahasyim (Senator Kalsel).

Sementara, perwakilan aktivis dipimpin Ferry Juliantono serta sejumlah tokoh di antaranya M Jumhur Hidayat, Refly Harun, Raslinna Rasidin, Adhie M Massardi, Marwan Batubara, Anthony Budiawan, Andrianto, Hendy H, Wahyono, Yos Nggarang, Hersubeno Arief, dan Sarman El-Hakim.

"Kami sengaja tidak menemui DPR RI, tapi kami menyambangi DPD RI. Kami menilai DPD RI adalah lembaga yang masih bisa dipercaya. Kami berharap bisa berkolaborasi dengan DPD RI," kata Ferry Juliantono pimpinan rombongan Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia di Ruang Delegasi DPD RI Lantai VIII Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan.



Ferry menambahkan, para aktivis datang untuk menyampaikan hasil dari pertemuan mereka pada peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. "Sumpah Pemuda itu menyiratkan bahwa Indonesia ini dibangun bersama untuk semua. Tetapi saat ini hasil pembangunan Indonesia tidak untuk semua," kata dia.

Hal penting lain yang dipaparkannya adalah berdasarkan hubungan internasional dan dinamika geopolitik global, Pemerintah Indonesia lebih condong memberi ruang yang begitu besar kepada China. "Konsekuensinya merugikan kita sebagai sebuah bangsa," kata dia.



Berikutnya adalah presidential threshold nol persen yang harus didukung bersama. "PT nol persen adalah sesuatu yang harus kita dukung bersama agar demokrasi kita tidak disabotase oleh oligarki atau kaum yang punya uang," kata dia.

Refly Harun menyebut ada beberapa jalan untuk memperjuangkan presidential threshold nol persen. Di antaranya adalah melalui jalur legislasi dan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Putusan Omnibus Law membawa optimisme bagi kita Presidential Threshold 0 persen bisa dikabulkan 5 Hakim MK. Mereka berani mengatakan tidak kepada oligarki dan kekuasaan," tutur Refly.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2392 seconds (0.1#10.140)