Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru Terkendala Jembatan Putus, BNPB Koordinasi dengan TNI-Polri

Sabtu, 04 Desember 2021 - 23:50 WIB
loading...
Evakuasi Korban Erupsi...
Kepala BNPB Suharyanto menyebutkan evakuasi pada warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru terkendala lantaran jembatan perak penghubung Candipuro-Pronojiwo terputus. Foto/SINDOnews
A A A
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebutkan evakuasi pada warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru terkendala lantaran jembatan perak penghubung Candipuro-Pronojiwo terputus.

"Ada Kendala Evakuasi karena Jembatan Perak penghubung Kecamatan Candipuro-Pronojiwo putus yang akan segera kami koordinasikan dengan TNI-Polri untuk penanganan dan kemungkinan jembatan darurat," ujarnya pada wartawan, Sabtu (4/12/2021).

Menurutnya, berdasarkan update laporan BNPB per Sabtu (4/12/2021) pukul 19.15 WIB, pengungsian berada di Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Oro Oro Ombo. Lalu, pengungsian sektoral lapangan kamar Kajang Candipuro.

"Faskes terisi, PKM Penanggal, PKM Candipuro, RSUD Pasirian, Rujukan RSUD DR Haryanto, dan PKM Seluruh kecamatan untuk siaga (korban rata-rata dengan luka bakar dan sesak napas)," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan warga mengungsi sekitar 300 KK. Mereka berasal dari Curah Kobokan, Desa Supiturang. Indah telah berada di Puskesmas Penanggal untuk memantau warga yang menjadi korban erupsi.

Sebagian warga desa sudah mengungsi dan tinggal beberapa orang yang kemudian dievakuasi. "Terakhir 1 jam yang lalu masih ada 10 orang yang belum bisa dievakuasi karena lokasi sulit," paparnya.

Lebih lanjut, Indah menjelaskan masih ada 1 warga yang meninggal dari Curah Kobokan dan telah berhasil dievakuasi. Di Desa Sumberwuluh, Kampung Renteng tempat area penambangan pasir diperkirakan dua orang hilang.

"Belum bisa ditemukan. Delapan orang yang terjebak di kantor pemilik tambang. Terhambat material vulkanik yang masih panas," jelasnya.

Korban luka yang terdata sementara berjumlah 41 orang yang telah dievakuasi ke Puskesmas Penanggal. Sebagian besar warga yang mengalami luka-luka dirujuk ke beberapa rumah sakit, seperti RSU Haryoto, RS Bhayangkara dan RS Pasirian.

Terkait dengan dampak di sektor pemukiman, pantauan Indah bahwa hampir semua rumah hancur di Curah Kobokan. Warga terdampak erupsi mengungsi sementara waktu di Balai Desa Penanggal.

Selain korban dan kerusakan di sektor pemukiman, ada jembatan putus, yaitu Gladak Perak. Kondisi ini mengakibatkan warga yang ada di Pronojiwo tidak bisa mengarah ke Wilayah Lumajang.

"Beberapa teman harus putar melewati Malang. BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Malang mohon membantu untuk membuka pos tempat pengungsian dan dapur umum untuk melayani warga di Pronojiwo," terangnya. Selain itu, banyak pohon yang tumbang sehingga jalan nasional menuju ke arah Malang terhambat.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2472 seconds (0.1#10.140)