Kapolri Ingin Konsep Presisi Tidak Sekadar Jargon di Masyarakat
loading...
A
A
A
BALI - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginginkan konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan) tidak hanya sekadar jargon. Namun, harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Hal itu disampaikan Sigit saat memberikan pengarahan di Apel Kasatwil Polri yang diselenggarakan di Bali, Jumat (3/12/2021).
"Karena jargon salam Presisi tidak hanya berhenti sampai di situ. Tapi bagaimana kemudian salam Presisi betul-betul dirasakan di hati masyarakat," ujar Sigit.
Sigit memaparkan dari evaluasi pencapaian transisi menuju Polri Presisi, secara kuantitas hasilnya sudah cukup bagus rata-rata di atas 95%. Rinciannya, 97,33% untuk transformasi organisasi, 98,36% transformasi operasional.
Lalu, 95,83% untuk transformasi pelayanan publik dan 97,34% bagi transformasi pengawasan.
"Harapan saya tentunya pencapaian ini tentunya harus dilanjutkan di tahap triwulan berikutnya. Harapannya bukan hanya kuantitas capaian program yang bisa dilaksanakan, namun kualitas dari program yang ada utamanya rekan-rekan telah buat inovasi, maka bagaimana kemudian inovasi betul-betul bisa dimanfaatkan dan bisa dirasakan oleh masyarakat," tutup Sigit.
Hal itu disampaikan Sigit saat memberikan pengarahan di Apel Kasatwil Polri yang diselenggarakan di Bali, Jumat (3/12/2021).
"Karena jargon salam Presisi tidak hanya berhenti sampai di situ. Tapi bagaimana kemudian salam Presisi betul-betul dirasakan di hati masyarakat," ujar Sigit.
Sigit memaparkan dari evaluasi pencapaian transisi menuju Polri Presisi, secara kuantitas hasilnya sudah cukup bagus rata-rata di atas 95%. Rinciannya, 97,33% untuk transformasi organisasi, 98,36% transformasi operasional.
Lalu, 95,83% untuk transformasi pelayanan publik dan 97,34% bagi transformasi pengawasan.
"Harapan saya tentunya pencapaian ini tentunya harus dilanjutkan di tahap triwulan berikutnya. Harapannya bukan hanya kuantitas capaian program yang bisa dilaksanakan, namun kualitas dari program yang ada utamanya rekan-rekan telah buat inovasi, maka bagaimana kemudian inovasi betul-betul bisa dimanfaatkan dan bisa dirasakan oleh masyarakat," tutup Sigit.
(kri)