KSAD Jenderal Dudung: Coba Rizieq Pulang Enggak Usah Jelek-jelekin Pemerintah

Rabu, 01 Desember 2021 - 13:48 WIB
loading...
KSAD Jenderal Dudung: Coba Rizieq Pulang Enggak Usah Jelek-jelekin Pemerintah
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengambil tindakan tegas terhadap ormas FPI yang dipimpin Habib Rizieq Shihab. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengambil tindakan tegas terhadap ormas Front Pembela Islam (FPI) saat masih menjabat sebagai Pangdam Jaya. Tindakan tegas tersebut dilakukan lantaran ormas yang dipimpin Habib Rizieq Shihab (HRS) dinilai sudah meresahkan dan membahayakan.

Hal itu diungkapkan Dudung di Podcast Deddy Corbuzier yang tayang di kanal YouTube pada Selasa, 30 November 2021. Di video tersebut, Dudung menceritakan alasan dirinya mengerahkan prajurit TNI yang merupakan anggota Garnisun untuk mencopot baliho bergambar Habib Rizieq Shihab di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.

Tidak hanya itu, dalam video itu Dudung juga menilai sikap Habib Rizieq yang menjelek-jelekkan pemerintah sebagai tindakan yang tidak terpuji. Mantan Pangkostrad ini mengatakan, jika tindakan itu tidak dilakukan maka semua akan baik-baik saja. ”Coba kemarin Rizieq pulang, baik-baik aja sudah. Diem ibadah yang baik, enggak usah jelek-jelekin pemerintah, terus ngata-ngatain TNI-Polri, udah bagus,” tegas Dudung



Dudung mengaku pernah berbicara dengan Presiden Jokowi. Dalam pembicaraan yang cukup lama tersebut, kata Dudung, Jokowi tidak pernah sedikit pun membicarakan orang lain. ”Tidak pernah jelek-jelekin orang lain, betul itu,” ucapnya.

Menurut Dudung, dalam ajaran Islam ada tiga hal penting yang harus dipahami pertama yakni, akidah, syariah dan akhlak. “Yang penting itukan akhlaknya. Yang kita contoh ini akhlak Nabi Muhammad ini. Dia jujur, dia tidak berbohong. Dia berbudi pekerti luar biasa,” ucapnya.



Dudung mengaku, sebelum mengambil tindakan tegas dirinya terlebih dahulu mempelajari video mengenai apa saja yang sudah dilakukan oleh orang nomor satu di FPI.

”Kemarin saya masuk ke Kodam Jaya itu baliho bergelimpangan, nada-nadanya seruan-seruan jihad, revolusi akhlak lah, sudah ada baliho di sembah. Saya pelajari, apa ini. Saya lihat itu, beraninya sekali dia (HRS-red) mengatakan pimpinan kita, presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus sebagai warga negara. Mengganti nama presiden kita yang tidak benar. Mendidih darah saya kaya gitu itu, panas sudah,” tegasnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)