Musda Demokrat Riau Kisruh, Kubu Moeldoko: Cerita AHY tentang Demokrasi Omong Kosong
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kubu Moeldoko mendapat bahan untuk menyerang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) . Musyawarah Daerah (Musda) V DPD Partai Demokrat Riau yang digelar, Selasa (30/11/2021), diwarnai kericuhan. Bahkan sejumlah kader sampai membakar kaus Partai Demokrat lantaran kecewa terhadap AHY.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau Asri Auzar memutuskan keluar dari partai berlambang segitiga berlian tersebut. Ia kecewa DPP Demokrat pimpinan AHY menyetujui Musda V DPD Riau yang dinilai ilegal karena melanggar AD/ART Partai.
Juru Bicara KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko, Muhammad Rahmad menilai Partai Demokrat pimpinan AHY baru saja mempertontonkan demokrasi abal-abal di Provinsi Riau. "Musyawarah Daerah (Musda) dilakukan menggunakan tangan besi, tidak mengikuti AD/ART dan mengangkangi hak-hak konstitusi anggota," kata Rahmad, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: DPP Restui Usulan Jadwal Musda DPD Demokrat Sulsel
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan AD/ART Partai Demokrat, seorang Ketua DPD bisa saja diganti sebelum masa jabatannya berakhir karena hal-hal khusus. Penggantian itu dilakukan dalam forum Musyawarah Daerah Luar Biasa atau disebut Musdalub. Sementara jika pergantian karena SK masa jabatan akan berakhir, maka dilakukan dalam forum Musda.
"Yang dilakukan DPP Demokrat AHY di Riau adalah mengganti Ketua DPD melalui forum Musyawarah Daerah (Musda) padahal masa jabatan Asri Auzar, Ketua DPD Petahana itu sampai Oktober 2022. Menurut AD/ART, seharusnya dilakukan di forum Musdalub, bukan Musda," kata Rahmad.
Apa yang terjadi di Riau, kata Rahmad, adalah sebuah ironi. Sebelum dilengserkan AHY, Asri Auzar adalah Ketua DPD Demokrat Riau yang paling lantang membela dan menghujat KLB Deli Serdang. Setelah dilengserkan tanpa sebab yang jelas, Asri Auzar mengutuk orang yang melengserkannya, menyesal mendukung AHY, dan menyatakan keluar dari Partai Demokrat. Langkah itu juga diikuti oleh sederetan petinggi Demokrat DPD Riau.
Baca juga: Seret Nama Panglima TNI, Demokrat AHY Tuding Kubu Moeldoko Putus Asa
"Saudara kami di Riau ini akhirnya sadar juga setelah diperlakukan semena-mena, otoriter, dan tidak adil oleh AHY. Cerita AHY tentang Demokrasi didalam Partai Demokrat hanya omong kosong. Praktiknya bertolak belakang dengan yang diucapkan. AHY kembali mempertontonkan praktik ala Hitler di dalam Partai Demokrat," kata Rahmad.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Riau Asri Auzar memutuskan keluar dari partai berlambang segitiga berlian tersebut. Ia kecewa DPP Demokrat pimpinan AHY menyetujui Musda V DPD Riau yang dinilai ilegal karena melanggar AD/ART Partai.
Juru Bicara KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko, Muhammad Rahmad menilai Partai Demokrat pimpinan AHY baru saja mempertontonkan demokrasi abal-abal di Provinsi Riau. "Musyawarah Daerah (Musda) dilakukan menggunakan tangan besi, tidak mengikuti AD/ART dan mengangkangi hak-hak konstitusi anggota," kata Rahmad, Rabu (1/12/2021).
Baca juga: DPP Restui Usulan Jadwal Musda DPD Demokrat Sulsel
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan AD/ART Partai Demokrat, seorang Ketua DPD bisa saja diganti sebelum masa jabatannya berakhir karena hal-hal khusus. Penggantian itu dilakukan dalam forum Musyawarah Daerah Luar Biasa atau disebut Musdalub. Sementara jika pergantian karena SK masa jabatan akan berakhir, maka dilakukan dalam forum Musda.
"Yang dilakukan DPP Demokrat AHY di Riau adalah mengganti Ketua DPD melalui forum Musyawarah Daerah (Musda) padahal masa jabatan Asri Auzar, Ketua DPD Petahana itu sampai Oktober 2022. Menurut AD/ART, seharusnya dilakukan di forum Musdalub, bukan Musda," kata Rahmad.
Apa yang terjadi di Riau, kata Rahmad, adalah sebuah ironi. Sebelum dilengserkan AHY, Asri Auzar adalah Ketua DPD Demokrat Riau yang paling lantang membela dan menghujat KLB Deli Serdang. Setelah dilengserkan tanpa sebab yang jelas, Asri Auzar mengutuk orang yang melengserkannya, menyesal mendukung AHY, dan menyatakan keluar dari Partai Demokrat. Langkah itu juga diikuti oleh sederetan petinggi Demokrat DPD Riau.
Baca juga: Seret Nama Panglima TNI, Demokrat AHY Tuding Kubu Moeldoko Putus Asa
"Saudara kami di Riau ini akhirnya sadar juga setelah diperlakukan semena-mena, otoriter, dan tidak adil oleh AHY. Cerita AHY tentang Demokrasi didalam Partai Demokrat hanya omong kosong. Praktiknya bertolak belakang dengan yang diucapkan. AHY kembali mempertontonkan praktik ala Hitler di dalam Partai Demokrat," kata Rahmad.
(abd)