Jalan Panjang Seorang Panglima TNI

Senin, 22 November 2021 - 18:49 WIB
loading...
Jalan Panjang Seorang...
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan kepada wartawan usai dilantik menjadi Panglima TNI di area Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Foto/ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa
A A A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) punya panglima baru: Jenderal TNI Andika Perkasa . Sejumlah tantangan dihadapi panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tersebut.

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian petikan pengucapan sumpah pelantikan Panglima TNI di Istana Negara, Rabu (17/11/2021). Saat mengucap sumpah, Jenderal Andika mengikuti ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilantiknya Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi Panglima TNI oleh Presiden Jokowi menjadi harapan baru bagi TNI dan khususnya bagi pertahanan negara. Jebolan Akademi Militer (Akmil) tahun 1987 itu menyodorkan slogan "TNI Adalah Kita" sebagai visi.



"Jadi kalau berangkat dari vision statement saya memilih TNI Adalah Kita. Memang sangat singkat sekali, tetapi justru di sini saya ingin masyarakat Indonesia, masyarakat internasional untuk melihat TNI ini sebagai kita atau bagian dari mereka," ujar Andika dalam pemaparan visi misinya di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/11/2021).

Pria kelahiran 21 Desember 1964 itu mengusung tiga misi. Pertama, menegakkan kedaulatan negara. Kedua, mempertahankan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketiga, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Jenderal Andika juga memaparkan delapan fokus implementasi program kerja dalam fit and proper test di Komisi I DPR. Kedelapan fokus implementasi program kerja tersebut yaitu:
1. Penguatan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan
2. Penguatan operasi pengamanan perbatasan darat, laut, dan wilayah udara
3. Peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas OMP dan OMSP
4. Peningkatan operasional siber
5. Peningkatan sinergitas intelijen terutama di daerah wilayah konflik
6. Pemantapan interoperabilitas Tri Matra Terpadu dalam pola operasi TNI
7. Penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif
8. Reaktualisasi peran diplomasi militer dalam rangka kebijakan politik luar negeri

Jenderal Andika Perkasa mendapat banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di TNI setelah menerima tongkat komando dari pendahulunya, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Misalnya soal peningkatan sumber daya manusia (SDM), kesejahteraan prajurit, profesionalitas prajurit, dan peningkatan kapasitas prajurit TNI. Belum lagi menyelesaikan konflik dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dan separatis lain.



Jenderal Andika Perkasa juga diharapkan mampu menjaga netralitas TNI menjelang suksesi pemerintahan pada 2024 mendatang. Meski masa tugas Andika hanya 13 bulan karena akan memasuki masa pensiun pada Desember tahun depan, hal itu bukan halangan untuk menerapkan fondasi yang kuat bagi TNI untuk membuktikan profesionalismenya.

"Seluruh prajurit TNI di seluruh Indonesia, saya ingin kita menjadi bagian dari kita sendiri dan kita semua di tengah keluarga, teman, maupun sanak saudara kita semua, karena kita adalah bagian dari mereka," ujar Andika seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Dalam perjalanan menjadi Panglima TNI, Andika banyak melakukan kebijakan yang luar biasa dalam tubuh TNI AD seperti menghapus tes keperawanan bagi calon Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan calon istri prajurit tertuang dalam dokumen Petunjuk Teknis (Juknis) Pemeriksaan Kesehatan Badan TNI AD Nomor B/1372/VI/2021. Juknis terbaru itu diterbitkan 14 Juni 2021.

Background pendidikan Jenderal Andika yang pernah studi public policy di Amerika Serikat (AS) selama 7 tahun menyebabkan Jenderal Andika paham dan mempunyai karakter kepemimpinan yang cukup terbuka terhadap sipil, baik ketika beradu argumen atau berbeda pendapat.

Kini, harapan dan doa terus mengalir dari masyarakat Indonesia terhadap kepemimpinan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa untuk menjadikan TNI semakin kuat dan dekat dengan rakyat. Meski masa jabatannya hanya 13 bulan, Andika diharapkan menunjukkan prestasi terbaik.

"Kita tidak melihat lama atau tidaknya panglima TNI itu menjabat, biar sebentar tapi berprestasi jauh lebih baik dari pada lama tapi tak berprestasi tentunya," tutur pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati dalam dialog bersama MNC News, Rabu (17/11/2021).
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)