Epidemiolog Nilai PPKM Level 3 Tak Perlu di Semua Daerah

Senin, 22 November 2021 - 06:10 WIB
loading...
Epidemiolog Nilai PPKM...
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 akan diterapkan di seluruh Indonesia pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Foto/Infografis SINDOnews
A A A
JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman kurang setuju dengan rencana pemerintah menerapkan PPKM Level 3 di semua daerah mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Sebab, kata dia, penetapan level PPKM didasarkan pada indikator epidemiolog.

“Misalnya kasusnya, kematiannya, beban di rumah sakit. Nah dari itu semua belum ke arah PPKM level 3. Kenapa ini menjadi penting? Karena kita harus selalu mendasarkan perubahan status tingkatan PPKM ini berbasis data kan,” ujarnya, Senin (22/11/2021).

Selain itu dia mengingatkan pentingnya menjaga kepastian strategi dalam penanganan Covid-19. Di sisi lain dalam pelaksanaan PPKM ini ada aspek motivasi setiap pemda, masyarakat dan pelaku usaha untuk mencapai level PPKM terbaik.



“Ada aspek motivasi setiap daerah untuk mengarah level terbaiknya yaitu level 1. Dan ini tentu bukan hanya peran dari pemerintah. Yang besar itu peran masyarakat, sektor industri, sektor usaha dan lain sebagainya. Sehingga leveling dicapai sudah level 1 berarti kita harus percaya dalam kondisi yang memang terkendali sesuai levelnya,” ungkapnya.

Menurutnya, jika untuk antisipasi Nataru maka tidak perlu menyamaratakan semua level PPKM daerah. Dia menilai cukup menambah larangannya. “Larangan berkumpul, larangan merayakan. Tapi masih dalam levelnya daerah masing-masing. Level 1 ya 1, level 2 ya 2. Tapi ada pengetatan, sehingga tidak jadi demotivasi. Sehingga tidak jadi ada kebingungan,” ujarnya.

Dicky mengatakan bahwa di tengah berbagai kekurangan Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang benar dengan menerapkan PPKM bertingkat. Hanya beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Baca Juga: Libur Nataru, Semua Wilayah di Indonesia Berstatus PPKM Level 3

“Tinggal ditingkatkan deteksi dininya, surveilansnya. Termasuk genomic surveilansnya. Termasuk di sini literasi. Komunikasi kepada publik bahwa pandemi belum usai,” ujarnya.

Dia mengatakan pemerintah harus terbuka bahwa kondisi saat ini melandai tapi tetap terbatas. “Jadi berita-berita yang disampaikan jangan baik-baik terus. Harus disampaikan keterbatasan kita, kelemahan kita, ancaman-ancaman ya itu disampaikan. Dan itu konsisten komunikasinya,” ujar Dicky.

Jika demikian, dia yakin kewaspadaan masyarakat akan terjaga. “Dan mereka juga akan paham dalam konteks Nataru ada pelarangan-pelarangan karena ada risiko-risiko,” ucapnya.

Kendati demikian, Dicky setuju dengan upaya pemerintah melakukan pembatasan atau pengetatan aktivitas dan mobilitas saat libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Menurut Dicky, hal tersebut langkah intervensi yang tepat untuk meredam potensi penularan.

“Misalnya larangan orang berkerumun, orang merayakan, membatasi beberapa pergerakan atau interaksi. Itu penting,” pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Cegah Pemalakan, Kapolri...
Cegah Pemalakan, Kapolri Instruksikan Sweeping di Jalur Alternatif saat Nataru
Menteri Hanif Faisol...
Menteri Hanif Faisol Ingatkan Pentingnya Penerapan Budaya Pilah Sampah
Libur Nataru, Seluruh...
Libur Nataru, Seluruh Instansi Pemerintah Diminta Tetap Lakukan Pelayanan Publik
Sambut Libur Nataru,...
Sambut Libur Nataru, Layanan Serambi My Pertamina Diaktifkan di 6 Titik Rest Area
Tiba di Tanah Air, Prabowo...
Tiba di Tanah Air, Prabowo Langsung Gelar Rapat Terbatas Bahas Nataru dan Bencana
Libur Nataru, 35.436...
Libur Nataru, 35.436 Tiket KA Jarak Jauh Ludes Terjual Hari Ini
One on One Bersama Korlantas...
One on One Bersama Korlantas Polri: 110,6 Juta Masyarakat Diprediksi Padati Libur Nataru
TNI-Polri Kerahkan 141.605...
TNI-Polri Kerahkan 141.605 Personel Gabungan untuk Amankan Nataru
Pemerintah Pastikan...
Pemerintah Pastikan Tak Ada Penambahan Cuti Bersama Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Rekomendasi
Cerai dengan Fachri...
Cerai dengan Fachri Albar, Renata Kusmanto Tak Dihargai sebagai Istri di Rumah
Gempa M5,6 Guncang Kepulauan...
Gempa M5,6 Guncang Kepulauan Talaud, Masyarakat Diimbau Jauhi Bangunan Retak
Seberapa Kaya Oleksandr...
Seberapa Kaya Oleksandr Usyk? Petinju Tajir dari Ukraina yang Menggemparkan
Berita Terkini
Polemik Pemekaran Wilayah...
Polemik Pemekaran Wilayah Mencuat, Forkonas PP DOB: Sudah Waktunya!
13 menit yang lalu
Profil 5 Orang yang...
Profil 5 Orang yang Dilaporkan ke Polisi terkait Ijazah Jokowi
13 menit yang lalu
3 Jenderal Legendaris...
3 Jenderal Legendaris Sezaman Try Sutrisno, Berkarier di Kopassus hingga Penerima Adhi Makayasa
27 menit yang lalu
Pendidikan yang Terus...
Pendidikan yang Terus Berganti di Tengah Jalan
36 menit yang lalu
Hadiri Halalbihalal,...
Hadiri Halalbihalal, Bahlil Dorong AMPI Inovatif Gaet Anak Muda
1 jam yang lalu
Hardiknas, Prabowo Bakal...
Hardiknas, Prabowo Bakal Umumkan Bantuan Guru Honorer dan Renovasi 10.440 Sekolah
1 jam yang lalu
Infografis
Kocak! Trump Terapkan...
Kocak! Trump Terapkan Tarif di Kepulauan Tak Dihuni Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved