Hangat-hangat Kuku Muktamar Ke-34 NU

Jum'at, 19 November 2021 - 17:54 WIB
loading...
Hangat-hangat Kuku Muktamar Ke-34 NU
Dua calon kuat ketua umum PBNU dalam Muktamar Ke-34 NU adalah KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) selalu menyedot perhatian. Ini tak lain karena dinamika yang kerap disuguhkan menjelang dan selama prosesnya. Perhelatan akbar yang menjadi forum pengambil keputusan tertinggi tersebut salah satunya bertugas memilih ketua umum baru PBNU.

Tahun ini, Muktamar Ke-34 NU ditetapkan berlangsung pada 23-25 Desember di Lampung. Sesuai perhitungan panitia, muktamar akan diikuti 2.295 peserta resmi. Mereka berasal dari berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) plus panitia sebanyak 336 orang.

Dua nama yang muncul sebagai calon kuat adalah KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf. Said Aqil merupakan ketua umum PBNU selama dua periode, sedangkan Yahya Staquf adalah Katib Aam PBNU.

Seperti sebelum-sebelumnya, suhu muktamar kali ini pun sudah mulai menghangat. Pemicunya, waktu pelaksanaan muktamar yang belakangan menjadi kabur menyusul keputusan pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kebijakan pemerintah ini menjadi alasan untuk mengundur pelaksanaan muktamar pada 2022.

“Sudah banyak yang menyampaikan aspirasi bahwa hendaknya diundur bertepatan dengan hari baik, yaitu tanggal 31 Januari 2022 yang bertepatan dengan harlah NU," kata Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini saat dihubungi, Kamis (18/11/2021).



Namun Ketua PBNU Saifullah Yusuf sebaliknya melontarkan wacana tandingan untuk justru memajukan jadwal muktamar. Sama seperti Helmy, Gus Ipul pun mengklaim banyak yang meminta agar muktamar digelar sebelum PPKM level 3 diterapkan. "Mayoritas menghendaki muktamar dipercepat. Idealnya dipercepat seminggu dari jadwal," kata Gus Ipul, Kamis (18/11/2021).

Dia menyayangkan pernyataan Helmy Faishal karena yang dianggapnya terburu-buru membuat kesimpulan. Memajukan muktamar sangat mungkin dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek protokol kesehatan."Mempercepat juga sejalan imbauan pemerintah. Dipercepat dengan prokes ketat, jumlah peserta dikurang online diperbanyak. Panitia pada dasarnya sudah siap,” kata mantan wakil gubernur Jawa Timur itu.

Gus Ipul menilai Helmy terlalu terburu-buru menyatakan muktamar ditunda. Padahal penundaan muktamar bisa berdampak pada banyak hal bahkan berpotensi membuat komplikasi. ”Menunda itu punya banyak implikasi. Menunda bisa jadi menyebabkan komplikasi yang luar biasa, menambah banyak masalah karena suasana PBNU saat ini sudah tidak kondusif,” ujarnya.



Meminta Netral

Itu baru soal waktu pelaksanaan muktamar. Dinamika pada pencalonan ketua umum pun mulai naik tensinya. Tak ada angin tak ada hujan, Said Aqil tiba-tiba membuat pernyataan meminta pemerintah netral di Muktamar NU.

Bagi dia, NU punya gaya tersendiri dalam pemilihan ketua umum di forum muktamar. Kendati tidak mengungkap indikasinya, Said Aqil mengatakan ketidaknetralan pemerintah pada muktamar NU bisa merugikan kedua belah pihak. Pihak istana sendiri telah merespons pernyataan Said Aqil tersebut.

Stafsus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menegaskan tidak ada upaya sedikitpun pemerintah untuk ikut campur dalam Muktamar NU. “Yang jelas, pemerintah tidak pernah berupaya campur tangan. Ini sepenuhnya ranah warga Nahdliyin,” ujarnya, Jumat (12/11/2021).

Meskipun menyebut istana, pernyataan Said Aqil itu sebenarnya ditujukan untuk ”menyerang” lawannya. Seperti diketahui, Yahya Staquf merupakan kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Tentu serangan itu juga bentuk manuver pertahanan diri Said Aqil yang diserang karena maju sebagai ketum PBNU untuk ketiga kalinya.

"Pak Kiai Said sudah 22 Tahun di Tanfidziyah PBNU. Kontribusinya jika dilihat dari semua aspek sudah sangat banyak. Kini sudah saatnya memberi kesempatan generasi muda untuk berkontribusi," kata kader muda NU Rahmat Hidayat Pulungan, Senin (18/10/2021).



Rahmat mengatakan, mengurus NU orientasinya jelas, yaitu pengabdian. Karena itu, jangan biarkan orang lain tidak diberi kesempatan untuk mengabdi. "Mengurus NU ini kan ga ada gajinya, murni pengabdian. Kalau ada orang sampai 22 tahun ngurus operasional organisasi kan jadi aneh, bertanya-tanya. Ini motivasi sama orientasinya apa ya. Ini organisasi ada kadernya apa tidak ya. Ini organisasi nirlaba apa laba ya," kata dia.

AD/ART NU hasil Muktamar Ke-33, memang tidak membatasi jabatan ketua umum PBNU maksimal hanya dua periode. Ini berarti Said Aqil sah kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum PBNU di muktamar kali ini.

Hanya, sebelum pemilihan ketua umum dilaksanakan, muktamar umumnya akan membahas terlebih dulu perlu tidaknya AD/ART diubah. Said Aqil bisa terganjal bila AD/ART yang disepakati peserta muktamar diubah dan membatasi periode jabatan ketua umum PBNU.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1819 seconds (0.1#10.140)