PDIP Tunjuk Bambang Pacul Jadi Ketua Komisi III DPR: Loyalis Puan, Penentang Ganjar Capres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan melakukan rotasi anggotanya di DPR RI. Herman Herry yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisi III dipindah menjadi anggota Komisi VII. Jabatan Ketua Komisi III diberikan kepada Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul .
Bambang Pacul sebelumnya bertugas di Komisi VII. Dengan kata lain, Herman Herry dan Bambang Pacul hanya lukiran tempat.
Nama Bambang Pacul tak asing lagi di dunia perpolitikan Indonesia. Dia merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP yang telah menjadi anggota DPR RI selama empat periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024.
Baca juga: Bambang Pacul Sebut Puan Realistis Jadi Cawapres, Eks Sekjen PDIP: Bermanuver Sah Saja
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV ini juga dikenal sebagai loyalis Puan Maharani, putra mahkota PDIP. Hal itu ia tunjukkan dengan bersikap keras kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai melakukan pencitraan berlebihan di media massa dan media sosial.
"Pemimpin itu ke depan adalah pemimpin yang ada di lapangan bukan di sosmed. Pemimpin yang memang dilihat sama teman-temannya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan, bukan hanya di media. Sosmed perlu, media perlu, tapi bukan itu saja, tapi memang nyata kerjanya itu di lapangan," kata Puan Maharani saat membuka Pameran Foto Esai dan Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Bambang Pacul sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah tak mengundang Ganjar Pranowo dalam acara tersebut. Padahal seluruh kepala daerah yang diusung PDIP di Jateng hadir sebagai tamu undangan.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sukses di Jateng, Bambang Pacul Ungkap Jasa Puan Maharani
Bambang Pacul kian disorot publik terkait kisruh Celeng vs Banteng. Ia awalnya menentang keras deklarasi relawan yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pilpres 2024.
"PDIP itu adalah barisan yang mendapat perintah. Jadi siapa pun yang merasa jadi barisan PDIP, harus berada di barisan, barisan yang diperintah. Kalau ada pengurus yang bicara di luar perintah partai artinya apa? Keluar dari barisan. Kalau keluar dari barisan ya siap untuk tidak di barisan, ya dikeluarkan oleh komandannya. Di militer juga gitu, keluar dari barisan ya out," ujar Bambang Pacul, Sabtu (9/10/2021).
"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng. Itu untuk menunjukkan garis yang benar. Di Kongres V itu jelas capres-cawapres di tangan ketua umum," kata Bambang Pacul.
Bambang Pacul sebelumnya bertugas di Komisi VII. Dengan kata lain, Herman Herry dan Bambang Pacul hanya lukiran tempat.
Nama Bambang Pacul tak asing lagi di dunia perpolitikan Indonesia. Dia merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP yang telah menjadi anggota DPR RI selama empat periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, dan 2019-2024.
Baca juga: Bambang Pacul Sebut Puan Realistis Jadi Cawapres, Eks Sekjen PDIP: Bermanuver Sah Saja
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV ini juga dikenal sebagai loyalis Puan Maharani, putra mahkota PDIP. Hal itu ia tunjukkan dengan bersikap keras kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai melakukan pencitraan berlebihan di media massa dan media sosial.
"Pemimpin itu ke depan adalah pemimpin yang ada di lapangan bukan di sosmed. Pemimpin yang memang dilihat sama teman-temannya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan, bukan hanya di media. Sosmed perlu, media perlu, tapi bukan itu saja, tapi memang nyata kerjanya itu di lapangan," kata Puan Maharani saat membuka Pameran Foto Esai dan Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Panti Marhaen Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Bambang Pacul sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah tak mengundang Ganjar Pranowo dalam acara tersebut. Padahal seluruh kepala daerah yang diusung PDIP di Jateng hadir sebagai tamu undangan.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sukses di Jateng, Bambang Pacul Ungkap Jasa Puan Maharani
Bambang Pacul kian disorot publik terkait kisruh Celeng vs Banteng. Ia awalnya menentang keras deklarasi relawan yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pilpres 2024.
"PDIP itu adalah barisan yang mendapat perintah. Jadi siapa pun yang merasa jadi barisan PDIP, harus berada di barisan, barisan yang diperintah. Kalau ada pengurus yang bicara di luar perintah partai artinya apa? Keluar dari barisan. Kalau keluar dari barisan ya siap untuk tidak di barisan, ya dikeluarkan oleh komandannya. Di militer juga gitu, keluar dari barisan ya out," ujar Bambang Pacul, Sabtu (9/10/2021).
"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng. Itu untuk menunjukkan garis yang benar. Di Kongres V itu jelas capres-cawapres di tangan ketua umum," kata Bambang Pacul.
(abd)