Puncak Musim Hujan Januari-Februari, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Senin, 15 November 2021 - 09:10 WIB
loading...
Puncak Musim Hujan Januari-Februari,...
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki musim penghujan yang puncaknya diprediksi pada bulan Januari dan Februari. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan sebagian besar wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki musim penghujan yang puncaknya diprediksi pada bulan Januari dan Februari. Sehingga potensi bencana hidrometeorologi mengancam sejumlah wilayah Indonesia.

“Hingga akhir November-Desember akan mengalami peningkatan curah hujan hingga mengalami puncak nanti di Januari Februari,” kata Dwikorita dikutip dalam keterangannya, Senin (15/11/2021). Baca juga: BMKG Laporkan 40,35% Wilayah Indonesia Sudah Memasuki Musim Hujan hingga Pertengahan November

Bahkan, kata Dwikorita, curah hujan yang tinggi saat ini yang berdampak banjir di sejumlah wilayah pun dikatakan baru pembuka, belum benar-benar puncak musim penghujan.

“Hal ini tentunya akan meningkatkan potensi cuaca ekstrem, jadi masih akan terjadi. Dan yang terjadi saat ini baru pembuka, belum benar-benar yang lebih tinggi ataupun puncak,” katanya.

Sehingga, Dwikorita mengatakan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang ini masih akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

“Oleh karena itu kami mohon agar semua pihak di daerah maupun di pusat tetap terus bersiaga karena ini ‘mohon maaf’ hanya berganti wilayahnya jadi tergantung mana yang lingkungannya lebih lebih rentan atau lebih terganggu itu yang akan longsor atau banjir terlebih dahulu,” papar Dwikorita.

Dia menambahkan yang menjadi ketahanan wilayah agar tidak terdampak bencana hidrometeorologi saat ini benar-benar tergantung kepada ketahanan daya dukung lingkungannya. “Karena kondisi curah hujannya relatif merata di wilayah Indonesia. Jadi mana yang terkena adalah yang paling rentan kondisi lahan di daerah tersebut.”
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)