Tegaskan Pemerintah Tak Antikritik, Mahfud MD: Izinkan yang Dikritik Mengkritik Balik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah sama sekali tidak anti terhadap kritik , termasuk terkait penanganan Covid-19. Kendati demikian, jika pemerintah menjawab kritik untuk membandingkan pendapat dan data, maka jangan dicap antikritik.
"Di negara demokrasi itu menjawab kritik dan mengadu logika, adalah bagian dari mujadalah, mencari kebenaran. Silakan kritik, dan izinkan yang dikritik menjawab dan mengkritik balik," kata Mahfud dalam keterangannya, Minggu (14/11/2021).
Dia mengatakan, sejak awal langkah penanggulangan atas serangan Covid-19 sudah mengundang pro dan kontra. Hal itu tak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia. Berbagai negara kewalahan, tampak panik dan gagap, termasuk negara-negara yang dianggap mempunyai sistem kesehatan yang baik seperti, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Spanyol.
Baca juga: Kritik Jokowi Saat Resmikan Sirkuit Mandalika, Fadli Zon Ditegur Gerindra
Kemudian, terkait dengan polemik bisnis tes PCR yang diduga melibatkan dua pejabat dan pengusaha di Indonesia, Mahfud mempersilakan kepada pihak terkait untuk melakukan audit jika dirasa ada yang janggal. Masyarakat pun dipersilakan juga oleh Mahfud melakukan kritik.
"Silakan terus diteliti, dihitung, dan diaudit. Masyarakat juga punya hak untuk mengkritisi. Nanti akan terlihat kebenarannya," katanya.
Lebih jauh dikatakan, saat ini Indonesia sudah bisa bernapas lega dan bersyukur. Selain sudah konstitusional, kebijakan dan langkah Pemerintah dalam menghadapi Covid-19 juga cukup efektif. Mahfud menuturkan, penanganan Covid-19 Indonesia di mata internasional dinilai sebagai salah satu termasuk yang terbaik.
"Meski begitu kita harus tetap waspada dan selalu mengikuti prokes, sampai nanti benar-benar aman. Jangan lengah, jangan lalai," katanya.
Baca juga: Fadli Zon Kritik Kunjungan Presiden ke Mandalika, PDIP Pasang Badan Bela Jokowi
"Di negara demokrasi itu menjawab kritik dan mengadu logika, adalah bagian dari mujadalah, mencari kebenaran. Silakan kritik, dan izinkan yang dikritik menjawab dan mengkritik balik," kata Mahfud dalam keterangannya, Minggu (14/11/2021).
Dia mengatakan, sejak awal langkah penanggulangan atas serangan Covid-19 sudah mengundang pro dan kontra. Hal itu tak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia. Berbagai negara kewalahan, tampak panik dan gagap, termasuk negara-negara yang dianggap mempunyai sistem kesehatan yang baik seperti, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Spanyol.
Baca juga: Kritik Jokowi Saat Resmikan Sirkuit Mandalika, Fadli Zon Ditegur Gerindra
Kemudian, terkait dengan polemik bisnis tes PCR yang diduga melibatkan dua pejabat dan pengusaha di Indonesia, Mahfud mempersilakan kepada pihak terkait untuk melakukan audit jika dirasa ada yang janggal. Masyarakat pun dipersilakan juga oleh Mahfud melakukan kritik.
"Silakan terus diteliti, dihitung, dan diaudit. Masyarakat juga punya hak untuk mengkritisi. Nanti akan terlihat kebenarannya," katanya.
Lebih jauh dikatakan, saat ini Indonesia sudah bisa bernapas lega dan bersyukur. Selain sudah konstitusional, kebijakan dan langkah Pemerintah dalam menghadapi Covid-19 juga cukup efektif. Mahfud menuturkan, penanganan Covid-19 Indonesia di mata internasional dinilai sebagai salah satu termasuk yang terbaik.
"Meski begitu kita harus tetap waspada dan selalu mengikuti prokes, sampai nanti benar-benar aman. Jangan lengah, jangan lalai," katanya.
Baca juga: Fadli Zon Kritik Kunjungan Presiden ke Mandalika, PDIP Pasang Badan Bela Jokowi
(abd)