Istana Kepresidenan Mulai Terapkan New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istana Kepresidenan mulai menerapkan normal baru atau new normal. Mulai dari kegiatan harian hingga acara kenegaraan yang diselenggarakan di Istana disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Yang pertama adalah kita lihat arahan Bapak Presiden bahwa kita memang sudah harus melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan new normal. Bagaimana kesiapannya? Kita untuk kesiapan Istana adalah semua, jadi mulai dari Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogya, itu semua diperlakukan," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Heru juga mengatakan tempat ibadah di lingkungan Istana Kepresidenan juga harus menerapkan protokol kesehatan. Misalnya Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta hanya akan menampung 20% dari kapasitas maksimal. Termasuk menempatan sabun atau hand sanitizer di beberapa titik untuk digunakan oleh jamaah sebelum berwudu dan memasuki masjid. "Yang tadinya 750 jadi 150 (jemaah)," ungkapnya Heru. (Baca juga: Update Corona 4 Juni 2020: 28.818 Positif, 8.892 Sembuh dan 1.721 Meninggal Dunia)
Adaptasi kebiasaan baru juga diterapkan dalam kegiatan-kegiatan Presiden Jokowi di Istana. Untuk acara pelantikan hanya dibatasi 5 sampai 7 orang pejabat yang hadir. "Kemarin beberapa pelantikan misalnya KSAL dan KSAU, tidak lebih dari 5 undangan. Itu kegiatan resmi kenegaraan," kata Heru.
Lalu para tamu yang berkunjung ke Istana harus melalui prosedur tes cepat Covid-19. Menurutnya tes cepat tersebut sudah berlangsung selama 2-3 minggu tanpa ada keluhan. "Secara tidak langsung bahwa itu kita sudah melakukan new normal kan awalnya tidak ada rapid (test). Begitu juga pakai masker. Awalnya kan kita suruh pakai masker ada yang pakai, ada yang tidak. Sekarang semua pakai masker. Pengemudi, baik itu pengemudi menteri atau tamu Presiden, semua sudah pakai masker dan masing-masing menunggu di kendaraan masing-masing," jelasnya. (Baca juga: Jadi Alternatif Pengobatan, Pasien Sembuh Covid Diimbau Sumbangkan Plasma)
Selain pembatasan jumlah undangan atau tamu yang hadir, pembatasan jarak antarorang pun diatur dalam acara yang dihadiri Presiden di Istana. Di samping itu, upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung di lapangan pun kini bisa dilakukan secara virtual. Misal upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2020.
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam kesempatan yang sama mengatakan perubahan juga terjadi dalam hal peliputan acara-acara Presiden di Istana. Misalnya, jika biasanya wartawan yang hadir dalam acara Presiden banyak, maka kini dikurangi dengan bantuan adanya streaming dan konsep TV pool serta foto pool.
"Artinya ya memang dibatasi. Juga kendaraan juga akan berkurang yang tadinya 10 (penumpang) mungkin jadi 5 (penumpang). Karena itu adalah keharusan yang harus dijalankan, itu bagian dari protokol kesehatan," katanya. dita angga
"Yang pertama adalah kita lihat arahan Bapak Presiden bahwa kita memang sudah harus melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan new normal. Bagaimana kesiapannya? Kita untuk kesiapan Istana adalah semua, jadi mulai dari Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogya, itu semua diperlakukan," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Heru juga mengatakan tempat ibadah di lingkungan Istana Kepresidenan juga harus menerapkan protokol kesehatan. Misalnya Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta hanya akan menampung 20% dari kapasitas maksimal. Termasuk menempatan sabun atau hand sanitizer di beberapa titik untuk digunakan oleh jamaah sebelum berwudu dan memasuki masjid. "Yang tadinya 750 jadi 150 (jemaah)," ungkapnya Heru. (Baca juga: Update Corona 4 Juni 2020: 28.818 Positif, 8.892 Sembuh dan 1.721 Meninggal Dunia)
Adaptasi kebiasaan baru juga diterapkan dalam kegiatan-kegiatan Presiden Jokowi di Istana. Untuk acara pelantikan hanya dibatasi 5 sampai 7 orang pejabat yang hadir. "Kemarin beberapa pelantikan misalnya KSAL dan KSAU, tidak lebih dari 5 undangan. Itu kegiatan resmi kenegaraan," kata Heru.
Lalu para tamu yang berkunjung ke Istana harus melalui prosedur tes cepat Covid-19. Menurutnya tes cepat tersebut sudah berlangsung selama 2-3 minggu tanpa ada keluhan. "Secara tidak langsung bahwa itu kita sudah melakukan new normal kan awalnya tidak ada rapid (test). Begitu juga pakai masker. Awalnya kan kita suruh pakai masker ada yang pakai, ada yang tidak. Sekarang semua pakai masker. Pengemudi, baik itu pengemudi menteri atau tamu Presiden, semua sudah pakai masker dan masing-masing menunggu di kendaraan masing-masing," jelasnya. (Baca juga: Jadi Alternatif Pengobatan, Pasien Sembuh Covid Diimbau Sumbangkan Plasma)
Selain pembatasan jumlah undangan atau tamu yang hadir, pembatasan jarak antarorang pun diatur dalam acara yang dihadiri Presiden di Istana. Di samping itu, upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung di lapangan pun kini bisa dilakukan secara virtual. Misal upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2020.
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam kesempatan yang sama mengatakan perubahan juga terjadi dalam hal peliputan acara-acara Presiden di Istana. Misalnya, jika biasanya wartawan yang hadir dalam acara Presiden banyak, maka kini dikurangi dengan bantuan adanya streaming dan konsep TV pool serta foto pool.
"Artinya ya memang dibatasi. Juga kendaraan juga akan berkurang yang tadinya 10 (penumpang) mungkin jadi 5 (penumpang). Karena itu adalah keharusan yang harus dijalankan, itu bagian dari protokol kesehatan," katanya. dita angga
(cip)