PDIP Sebut Ideologi Pancasila Jadi Dasar Hadapi Turbulensi Peradaban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Pancasila menjadi dasar dan tujuan dalam menghadapi turbulensi peradaban. Hal ini diucapkan Hasto mengutip pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat orasi ilmiah di Universitas Pertahanan.
Baca Juga: Pancasila
Baca juga: Ekonomi Pancasila di Tengah Liberalisme Pasar
Pernyataan tersebut dikatakan Hasto saat menjadi pembicara kunci dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ke-93 dengan tema "Nilai-nilai Kebangsaan dalam Bingkai NKRI di Era Disrupsi dan Masa Pandemi Covid-19" di Universitas Pattimura, Rabu (27/10/2021).
Hasto menjelaskan, Indonesia bisa mengatasi ujian Covid-19 selama mempunyai spirit dan mentalitas juang. Oleh karena itu, semua pihak harus berpijak pada Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Pancasila menjadi fundamen kita dalam menghadapi disrupsi," ucap Hasto.
Hasto menyebutkan ada satu tekad daya dan imajinasi dari para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, jauh sebelum tahun 1945, para pemuda sudah punya daya imajinasi tentang masa depan. Di mana kata Hasto, tekad itu dikuatkan dalam cita-cita dan entitas yang sama.
"Janji para pemuda yang menyatakan kita adalah satu bangsa. Bung Karno mengingatkan dari Sabang sampai Merauke bukan hanya rangkaian empat kata-kata tapi satu kesatuan cita-cita," jelasnya.
"Dia adalah satu nasional entitas, satu kesatuan tujuan, satu semangat like a burning of fire. Ini menggambarkan semangat dari Sumpah Pemuda," sambung Hasto.
Sebab itu kata dia, pemuda termasuk mahasiswa punya visi dan misi dan daya imajinasi menjawab tantangan jaman. Salah satunya dengan memperkuat tradisi membaca, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kedepankan riset dan inovasi serta menggelorakan energi positif di lingkungannya.
"Marilah menggelorakan energi positif dalam menghadapi tantangan zaman demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," tandas politikus asal Yogyakarta ini.
Baca Juga: Pancasila
Baca juga: Ekonomi Pancasila di Tengah Liberalisme Pasar
Pernyataan tersebut dikatakan Hasto saat menjadi pembicara kunci dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ke-93 dengan tema "Nilai-nilai Kebangsaan dalam Bingkai NKRI di Era Disrupsi dan Masa Pandemi Covid-19" di Universitas Pattimura, Rabu (27/10/2021).
Hasto menjelaskan, Indonesia bisa mengatasi ujian Covid-19 selama mempunyai spirit dan mentalitas juang. Oleh karena itu, semua pihak harus berpijak pada Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Pancasila menjadi fundamen kita dalam menghadapi disrupsi," ucap Hasto.
Hasto menyebutkan ada satu tekad daya dan imajinasi dari para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, jauh sebelum tahun 1945, para pemuda sudah punya daya imajinasi tentang masa depan. Di mana kata Hasto, tekad itu dikuatkan dalam cita-cita dan entitas yang sama.
"Janji para pemuda yang menyatakan kita adalah satu bangsa. Bung Karno mengingatkan dari Sabang sampai Merauke bukan hanya rangkaian empat kata-kata tapi satu kesatuan cita-cita," jelasnya.
"Dia adalah satu nasional entitas, satu kesatuan tujuan, satu semangat like a burning of fire. Ini menggambarkan semangat dari Sumpah Pemuda," sambung Hasto.
Sebab itu kata dia, pemuda termasuk mahasiswa punya visi dan misi dan daya imajinasi menjawab tantangan jaman. Salah satunya dengan memperkuat tradisi membaca, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kedepankan riset dan inovasi serta menggelorakan energi positif di lingkungannya.
"Marilah menggelorakan energi positif dalam menghadapi tantangan zaman demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," tandas politikus asal Yogyakarta ini.
(maf)