Santri dan Peranannya dalam Ekonomi Indonesia

Senin, 25 Oktober 2021 - 06:31 WIB
loading...
Santri dan Peranannya dalam Ekonomi Indonesia
Candra Fajri Ananda/FOTO.DOK KORAN SINDO
A A A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Kementerian Keuangan RI

Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi momentum renungan atas kehidupan sosial ekonomi dan budaya saat ini. Seberapa besar nilai-nilai santri sudah diterapkan dalam kehidupan bernegara, tatanan ekonomi maupun berinteraksi sosial dan budaya?

Intisari kehidupan santri bisa didapatkan dari derap napas kehidupan pondok pesantren dalam mencetak santri. Peran pesantren terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi pun tidak bisa dielakkan. Pesantren memiliki keunikan yang tidak dimiliki lembaga pendidikan lain, terutama lembaga pendidikan yang berasal dari Barat.

Hadirnya pesantren bukan hanya sebatas sebagai tempat untuk menuntut ilmu bagi para pemuda muslim, tetapi juga telah ikut dan terlibat memberikan warna sejarah berdirinya republik ini serta masa-masa memperjuangkan kemerdekaan.

Dalam hal pendidikan, pesantren telah membuktikan diri dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang menjadi pejuang, pemikir, bahkan tokoh pergerakan Indonesia, baik sebelum kemerdekaan atau bahkan sampai pada era reformasi. Saat ini pesantren dituntut lebih dalam menyiapkan pengembangan teknologi, mempertahankan lingkungan hidup dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Dengan demikian fungsi pesantren seharusnya menjadi pusat pengaderan pemikir-pemikir agama, pemikir budaya, pemikir ekonomi (centre of excellence).

Bisa dikatakan pesantren dan santri merupakan arus utama dalam sistem pembangunan manusia yang berkarakter, mandiri, dan inovatif. Dengan kekuatan modal sosial tersebut, tentu tidak sulit bagi pesantren dan santri untuk bisa menjadi pionir dalam memajukan perekonomian rakyat Indonesia, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.

Kini, ekonomi Indonesia mulai bergerak membaik, dari sisi konsumsi maupun produksi, seiring dengan terkendalinya pandemi. Pengendalian pandemi berhasil mendorong peningkatan kinerja industri manufaktur dengan cepat. Terkendalinya pandemi terbukti telah berhasil mendorong aktivitas konsumsi di Indonesia. Hasil survei konsumen oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2021 berada di level 95,5, naik dari posisi bulan sebelumnya 77,3.

Kenaikan keyakinan tersebut seiring dengan relaksasi bertahap atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Konsumen lebih optimistis dengan kondisi ekonomi mendatang, terutama perbaikan pada kegiatan usaha di enam bulan ke depan. Hal ini ditandai dengan kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari level 95,3 pada Agustus 2021 menjadi 118,2.

Selain itu, di sisi produksi, data juga menunjukkanPurchasing Managers Index(PMI) Indonesia pada September 2021 telah mencapai level 52,2 atau kembali ke level ekspansif di atas 50 setelah pada Agustus 2021 berada di level 43,7 dan Juli sebesar 40,1. Tak hanya itu, pencapaian kinerja PMI Indonesia kini juga menjadi salah satu yang terbaik di ASEAN.

Untuk mendukung kembali bergeliatnya perekonomian, pemerintah terus berupaya meningkatkan imunitas masyarakat melalui vaksinasi Covid-19. Keberhasilan program vaksinasi menjadi kunci pemulihan ekonomi di daerah maupun nasional karena akan menunjang pemulihan ekonomi nasional (PEN). Oleh sebab itu pemerataan program vaksinasi menjadi krusial karena perbedaan stok vaksin dapat menyebabkan terjadinya ketimpanganpemulihan ekonomiantardaerah di Indonesia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2035 seconds (0.1#10.140)