Pilpres 2024 Diprediksi Jadi Pertarungan 3 Paslon
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar , dan Gerindra diprediksi tidak akan berkoalisi pada Pilpres 2024 . Ketiga partai politik itu dinilai akan mengusung pasangan calon (paslon) masing-masing.
"Perkiraan itu memang terlihat dari wacana belakangan ini. PDIP sebagai pemenang Pileg 2019 terlihat mempersiapkan Puan Maharani sebagai capres. Golkar mulai ngotot mengusung Airlangga Hartarto . Sementara Gerindra tampaknya sudah sepakat akan mengusung Prabowo Subianto ," ujar Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga, Sabtu (23/10/2021).
Dari ketiga kandidat tersebut, dia menilai hanya Prabowo yang layak diusung menjadi capres bila dilihat dari elektabilitasnya. Sebab, elektabilitas Prabowo cukup tinggi, sementara Puan dan Airlangga sangat rendah.
Namun bila dilihat perolehan suara pada Pileg 2019, maka tiga sosok itu memang berpeluang diusung menjadi capres. PDIP bahkan dapat mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres.
"Sementara Golkar dan Gerindra cukup berkoalisi dengan satu partai menengah untuk mengusung kadernya manjadi capres," ujarnya.
Dia mengatakan setiap partai yang mengusung kadernya menjadi capres tentu ingin menang. Sehingga, muncul persoalan soal peluang menang bila Puan dan Airlangga dicalonkan menjadi capres.
"Jadi, ada kemungkinan Puan akan dijadikan cawapres berpasangan dengan Prabowo sebagai capres. Kemungkinan ini semakin besar karena ada kedekatan hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo," katanya.
Selain itu, kat dia, ada rumor bahwa Megawati Soekarnoputri dan Prabowo akan berkoalisi pada 2024 bila Prabowo mau masuk kabinet Jokowi. Kesepakatan itu akan mengusung Prabowo dan Puan dalam pilpres 2024.
"Kalau rumor itu benar, maka upaya memasangkan Prabowo dan Puan bukanlah spekulasi. Pasangan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Sementara Airlangga akan terbuka maju bila dapat berpasangan dengan kandidat yang memiliki elektabilitas tinggi. Kandidat tersebut bisa Ganjar Pranowo atau Ridwan Kamil," paparnya.
"Perkiraan itu memang terlihat dari wacana belakangan ini. PDIP sebagai pemenang Pileg 2019 terlihat mempersiapkan Puan Maharani sebagai capres. Golkar mulai ngotot mengusung Airlangga Hartarto . Sementara Gerindra tampaknya sudah sepakat akan mengusung Prabowo Subianto ," ujar Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga, Sabtu (23/10/2021).
Dari ketiga kandidat tersebut, dia menilai hanya Prabowo yang layak diusung menjadi capres bila dilihat dari elektabilitasnya. Sebab, elektabilitas Prabowo cukup tinggi, sementara Puan dan Airlangga sangat rendah.
Namun bila dilihat perolehan suara pada Pileg 2019, maka tiga sosok itu memang berpeluang diusung menjadi capres. PDIP bahkan dapat mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres.
"Sementara Golkar dan Gerindra cukup berkoalisi dengan satu partai menengah untuk mengusung kadernya manjadi capres," ujarnya.
Dia mengatakan setiap partai yang mengusung kadernya menjadi capres tentu ingin menang. Sehingga, muncul persoalan soal peluang menang bila Puan dan Airlangga dicalonkan menjadi capres.
"Jadi, ada kemungkinan Puan akan dijadikan cawapres berpasangan dengan Prabowo sebagai capres. Kemungkinan ini semakin besar karena ada kedekatan hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo," katanya.
Selain itu, kat dia, ada rumor bahwa Megawati Soekarnoputri dan Prabowo akan berkoalisi pada 2024 bila Prabowo mau masuk kabinet Jokowi. Kesepakatan itu akan mengusung Prabowo dan Puan dalam pilpres 2024.
"Kalau rumor itu benar, maka upaya memasangkan Prabowo dan Puan bukanlah spekulasi. Pasangan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Sementara Airlangga akan terbuka maju bila dapat berpasangan dengan kandidat yang memiliki elektabilitas tinggi. Kandidat tersebut bisa Ganjar Pranowo atau Ridwan Kamil," paparnya.