5 Pesantren Juara Kompetisi Santri 4.0, Ini Produk Unggulannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memperingati Hari Santri 2021, Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (RMI PBNU ) menggelar Award Kompetisi Santri 4.0 pada Kamis (21/10/2021). Acara penghargaan kompetisi bertema 'Pemanfaatan Teknologi Digital Tepat Guna di Pesantren' ini merupakan hasil kerja sama RMI dengan Amazon Web Services (AWS) untuk melakukan pelatihan dan mengadakan kompetisi berbasis teknologi.
Dalam sambutannya, Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghofar Rozin mencatat adanya hikmah di balik pandemi. "Di satu sisi kita mengetahui pesantren masih berusaha mengejar ketertinggalan di dunia digital. Di sisi lain kita bergembira, karena daya adaptasi yang dimiliki oleh pesantren selama 1,5 tahun ini luar biasa besar, dari yang tidak tahu apa-apa mengenai pembelajaran jarak jauh, sekarang beberapa bisa jadi driver perubahan dan transformasi digital," ujarnya.
Selama ini, AWS telah mengadakan pelatihan cloud computing dan program 100 laptop untuk pesantren. Farid, perwakilan dari AWS mengungkapkan rasa bahagianya karena program ini memberikan dampak yang bermanfaat. "Ini bukan perkara mudah, karena selain belum ratanya infrastruktur seperti internet atau komputer, juga sebagian besar siswa kita belum memahami apa itu teknologi cloud," ujarnya.
Baca juga: Peringatan Hari Santri Nasional, PKB : Santri Masa Depan Negeri
Kompetisi yang diadakan merupakan usulan pengurus RMI dengan memberikan kesempatan para santri mengirimkan proposal proyek berlandaskan permasalah santri melalui teknologi. Antusias santri amat besar, hingga akhirnya terpilih 5 tim pondok pesantren (ponpes) dengan aplikasi paling menarik.
Pemenang Kompetisi Santri 4.0 adalah Ponpes Putri Al-Badi'iyyah untuk kategori "The Most Innovative Female Santri" dan Ponpes Al-Yasini untuk kategori "The Most Product Market Need".
Sedangkan 3 pemenang terbaik dari seluruh peserta adalah Ponpes Al-Mubarok Sungkai dengan aplikasi Siskesakti sebagai juara pertama, Ponpes Sabilurrosyad dengan aplikasi dan program Ayo Ngabdi di posisi kedua, dan Ponpes Nuril Anwar dengan program Santri Stream sebagai juara ketiga.
Berikut profil pesantren pemenang Kompetisi Santri 4.0 beserta produk-produk unggulan mereka.
Baca juga: Hari Santri Nasional, Wapres Harap Pesantren Cetak Pendakwah Go Digital
1. Ponpes Putri Al Badi’iyyah: Monitoring Santri
Pesantren putri Al-Badi'iyyah memenangkan kategori 'The Most Innovative Female Santri' bersama aplikasi yang digunakan untuk memonitor santri. Jika santri lain menciptakan aplikasi untuk santri, mereka fokus pada penyediaan aplikasi untuk wali santri.
"Aplikasi ini fokus pada pemberian informasi seputar akademik santri yang meliputi prestasi yang dicapai, hafalannya targetnya berapa dan kurang berapaitu dari sisi akademik. (aplikasi ini) Juga memberikan informasi keuangan santri, sudah bayar atau belum. Juga informasi seputar kesehatan, kalau sakit keluhannya apa, sudah ditangani atau belum, sejauh apa," kata Happy, perwakilan tim Monitoring Santri.
2. Ponpes Al-Yasini: Pesantrenku
Fahmi sebagai wakil dari Ponpes Al-Yasini menceritakan aplikasinya yang meraih kategori "The Most Product Market Need". Menurut Fahmi, aplikasi ini adalah super apps untuk pesantren karena menyediakan aneka fitur layanan pesantren di dalamnya setelah selama ini ia merasa pesantren tidak terpotret secara komprehensif karena santri belum memberikan solusi terhadap masalah yang ada.
Dalam sambutannya, Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghofar Rozin mencatat adanya hikmah di balik pandemi. "Di satu sisi kita mengetahui pesantren masih berusaha mengejar ketertinggalan di dunia digital. Di sisi lain kita bergembira, karena daya adaptasi yang dimiliki oleh pesantren selama 1,5 tahun ini luar biasa besar, dari yang tidak tahu apa-apa mengenai pembelajaran jarak jauh, sekarang beberapa bisa jadi driver perubahan dan transformasi digital," ujarnya.
Selama ini, AWS telah mengadakan pelatihan cloud computing dan program 100 laptop untuk pesantren. Farid, perwakilan dari AWS mengungkapkan rasa bahagianya karena program ini memberikan dampak yang bermanfaat. "Ini bukan perkara mudah, karena selain belum ratanya infrastruktur seperti internet atau komputer, juga sebagian besar siswa kita belum memahami apa itu teknologi cloud," ujarnya.
Baca juga: Peringatan Hari Santri Nasional, PKB : Santri Masa Depan Negeri
Kompetisi yang diadakan merupakan usulan pengurus RMI dengan memberikan kesempatan para santri mengirimkan proposal proyek berlandaskan permasalah santri melalui teknologi. Antusias santri amat besar, hingga akhirnya terpilih 5 tim pondok pesantren (ponpes) dengan aplikasi paling menarik.
Pemenang Kompetisi Santri 4.0 adalah Ponpes Putri Al-Badi'iyyah untuk kategori "The Most Innovative Female Santri" dan Ponpes Al-Yasini untuk kategori "The Most Product Market Need".
Sedangkan 3 pemenang terbaik dari seluruh peserta adalah Ponpes Al-Mubarok Sungkai dengan aplikasi Siskesakti sebagai juara pertama, Ponpes Sabilurrosyad dengan aplikasi dan program Ayo Ngabdi di posisi kedua, dan Ponpes Nuril Anwar dengan program Santri Stream sebagai juara ketiga.
Berikut profil pesantren pemenang Kompetisi Santri 4.0 beserta produk-produk unggulan mereka.
Baca juga: Hari Santri Nasional, Wapres Harap Pesantren Cetak Pendakwah Go Digital
1. Ponpes Putri Al Badi’iyyah: Monitoring Santri
Pesantren putri Al-Badi'iyyah memenangkan kategori 'The Most Innovative Female Santri' bersama aplikasi yang digunakan untuk memonitor santri. Jika santri lain menciptakan aplikasi untuk santri, mereka fokus pada penyediaan aplikasi untuk wali santri.
"Aplikasi ini fokus pada pemberian informasi seputar akademik santri yang meliputi prestasi yang dicapai, hafalannya targetnya berapa dan kurang berapaitu dari sisi akademik. (aplikasi ini) Juga memberikan informasi keuangan santri, sudah bayar atau belum. Juga informasi seputar kesehatan, kalau sakit keluhannya apa, sudah ditangani atau belum, sejauh apa," kata Happy, perwakilan tim Monitoring Santri.
2. Ponpes Al-Yasini: Pesantrenku
Fahmi sebagai wakil dari Ponpes Al-Yasini menceritakan aplikasinya yang meraih kategori "The Most Product Market Need". Menurut Fahmi, aplikasi ini adalah super apps untuk pesantren karena menyediakan aneka fitur layanan pesantren di dalamnya setelah selama ini ia merasa pesantren tidak terpotret secara komprehensif karena santri belum memberikan solusi terhadap masalah yang ada.