Pembangunan RS di Palestina, JK: Indonesia Perlu Diplomasi Tangan di Atas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyebut Indonesia perlu menggunakan sistem diplomasi tangan di atas. Hal ini terkait pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) di Palestina .
Menurut JK, aspirasi ini sejalan dengan penyaluran donasi DMI kepada MUI untuk pembangunan RSIH di Palestina sebesar Rp1 miliar.
Ia pun mengatakan, Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain. Di mana kantor Perdana Menteri (PM) Palestina, di Ramallah, yang justru merupakan sumbangan dari pemerintah Malaysia.
JK menyampaikan, penyerahan donasi ini sebagai bentuk partisipasi masyarakat sekaligus menyalurkan amal jariyah dari para penyumbang. "Beberapa waktu lalu kita mengumpulkan dana untuk Palestina, tapi saya kita pikir bahwa lebih baik kita sumbang," ujarnya.
"Itu yang mempunyai nilai jariyah yang berkelanjutan dan nampak. Pada hari ini kita DMI menyerahkan kepada Ketum MUI sebesar satu miliar daripada membangun masyarakat kita dan bermanfaat," sambung JK.
Ditegaskan JK, pihaknya ingin manfaatnya tepat sasaran secara bersamaan, MUI itu rencana bikin RS di Hebron, Palestina. Jadi diserahkan sebagian dari DMI ke MUI.
Ketua Umum (Ketum) MUI, KH Miftahul Akhyar turut memberikan apresiasi terhadap DMI atas donasi yang telah diberikan. "Alhamdulillah sekarang kita bersyukur menerima beliau, bantuan nantinya untuk Rumah Sakit Indonesia di Hebron," ungkapnya.
Sementara Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan memaparkan progres pembangunan RSIH membutuhkan dana sebesar Rp87 M. Pengumpulan dana pembangunan hingga kini terkumpul Rp23 M dan gerakan pembangunan RSIH ini terus-menerus disampaikan kepada masyarakat.
"Untuk pembangunan RSIH kita melalui MUI bidang luar negeri sudah bekerja sama dengan arsitek Indonesia, wali kota Hebron, Duta Besar Palestina di Jakarta di mana kita terus berkomunikasi dan MOU serta persyaratan administrasi lain juga sudah kita lakukan," tutupnya.
Baca Juga
Menurut JK, aspirasi ini sejalan dengan penyaluran donasi DMI kepada MUI untuk pembangunan RSIH di Palestina sebesar Rp1 miliar.
Ia pun mengatakan, Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain. Di mana kantor Perdana Menteri (PM) Palestina, di Ramallah, yang justru merupakan sumbangan dari pemerintah Malaysia.
JK menyampaikan, penyerahan donasi ini sebagai bentuk partisipasi masyarakat sekaligus menyalurkan amal jariyah dari para penyumbang. "Beberapa waktu lalu kita mengumpulkan dana untuk Palestina, tapi saya kita pikir bahwa lebih baik kita sumbang," ujarnya.
"Itu yang mempunyai nilai jariyah yang berkelanjutan dan nampak. Pada hari ini kita DMI menyerahkan kepada Ketum MUI sebesar satu miliar daripada membangun masyarakat kita dan bermanfaat," sambung JK.
Ditegaskan JK, pihaknya ingin manfaatnya tepat sasaran secara bersamaan, MUI itu rencana bikin RS di Hebron, Palestina. Jadi diserahkan sebagian dari DMI ke MUI.
Ketua Umum (Ketum) MUI, KH Miftahul Akhyar turut memberikan apresiasi terhadap DMI atas donasi yang telah diberikan. "Alhamdulillah sekarang kita bersyukur menerima beliau, bantuan nantinya untuk Rumah Sakit Indonesia di Hebron," ungkapnya.
Sementara Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan memaparkan progres pembangunan RSIH membutuhkan dana sebesar Rp87 M. Pengumpulan dana pembangunan hingga kini terkumpul Rp23 M dan gerakan pembangunan RSIH ini terus-menerus disampaikan kepada masyarakat.
"Untuk pembangunan RSIH kita melalui MUI bidang luar negeri sudah bekerja sama dengan arsitek Indonesia, wali kota Hebron, Duta Besar Palestina di Jakarta di mana kita terus berkomunikasi dan MOU serta persyaratan administrasi lain juga sudah kita lakukan," tutupnya.
(maf)