6 Strategi Pemerintah Antisipasi Kemungkinan Gelombang Ketiga Covid di Akhir Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Libur Natal dan Tahun Baru 2022 memunculkan kekhawatiran adanya gelombang ketiga Covid-19 seiring peningkatan mobilitas masyarakat. Sejumlah strategi dijalankan pemerintah agar tren penurunan kasus yang saat ini berlangsung tetap terjaga.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, pemerintah menjalankan enam strategi utama untuk mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 yang diperkirakan terjadi pada akhir 2021.
"Keberhasilan kita saat ini dalam menurunkan kasus COVID-19 tak boleh putus," kata Menkominfo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/10/2021).
Belajar dari pengalaman tahun lalu, mobilitas masyarakat cenderung meningkat selama libur Nataldan Tahun Baru, sehingga menyebabkan angka kasus dan angka kematian COVID-19 melonjak tajam. Kali ini, pemerintah lebih siap mengantisipasinya dengan sinergi sejumlah langkah sebagai berikut.
Baca juga: Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru, Vaksinasi Covid-19 Lansia Dikebut
Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat. "Kami ingatkan sekali lagi, penurunan level PPKM bukan berarti masyarakat bisa bereuforia. Kita harus tetap waspada menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitasm" kata Plate.
Kedua, pemerintah terus berupaya meningkatkan laju vaksinasi lansia, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Tujuannya untuk menekan angka kematian dan perawatan rumah sakit apabila terjadi gelombang berikutnya, karena seperti diketahui, vaksinasi terbukti efektif untuk menurunkan risiko kesehatan saat terinfeksi virus COVID-19.
Ketiga, pemerintah juga mendorong percepatan vaksinasi anak, agar saat libur Natal dan Tahun Baru imunitas anak sudah terbentuk.
Keempat, seiring dibukanya penerbangan internasional, pemerintah berkomitmen menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan prokes ketat, utamanya ke Bali. Hal ini menyusul dibukanya Bandara Ngurah Rai pada 14 Oktober 2021.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Libur Natal dan Tahun Baru Ancaman Terdekat
Kelima, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga di daerah tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Keenam, terus mengampanyekan protokol kesehatan guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
Pemerintah mengimbau panitia penyelenggara Natal untuk mematuhi SE Menag No 29 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Keagamaan. Tujuannya, menekan risiko penularan COVID-19, sekaligus memberi rasa aman pada masyarakat yang merayakan Natal.
"Butuh kerja sama yang baik dari seluruh pihak agar Indonesia berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional. Disiplin 3M, 3T, vaksinasi, dan implementasi teknologi informasi seperti PedulilLindungi, menjadi kuncinya," kata Menkominfo.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, pemerintah menjalankan enam strategi utama untuk mengantisipasi gelombang ketiga COVID-19 yang diperkirakan terjadi pada akhir 2021.
"Keberhasilan kita saat ini dalam menurunkan kasus COVID-19 tak boleh putus," kata Menkominfo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/10/2021).
Belajar dari pengalaman tahun lalu, mobilitas masyarakat cenderung meningkat selama libur Nataldan Tahun Baru, sehingga menyebabkan angka kasus dan angka kematian COVID-19 melonjak tajam. Kali ini, pemerintah lebih siap mengantisipasinya dengan sinergi sejumlah langkah sebagai berikut.
Baca juga: Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru, Vaksinasi Covid-19 Lansia Dikebut
Pertama, memastikan pelonggaran aktivitas diikuti pengendalian lapangan yang ketat. "Kami ingatkan sekali lagi, penurunan level PPKM bukan berarti masyarakat bisa bereuforia. Kita harus tetap waspada menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitasm" kata Plate.
Kedua, pemerintah terus berupaya meningkatkan laju vaksinasi lansia, terutama di wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. Tujuannya untuk menekan angka kematian dan perawatan rumah sakit apabila terjadi gelombang berikutnya, karena seperti diketahui, vaksinasi terbukti efektif untuk menurunkan risiko kesehatan saat terinfeksi virus COVID-19.
Ketiga, pemerintah juga mendorong percepatan vaksinasi anak, agar saat libur Natal dan Tahun Baru imunitas anak sudah terbentuk.
Keempat, seiring dibukanya penerbangan internasional, pemerintah berkomitmen menertibkan mobilitas pelaku perjalanan internasional dengan aturan prokes ketat, utamanya ke Bali. Hal ini menyusul dibukanya Bandara Ngurah Rai pada 14 Oktober 2021.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Libur Natal dan Tahun Baru Ancaman Terdekat
Kelima, memperkuat peran pemerintah daerah dalam mengawasi kegiatan dan mengedukasi warga di daerah tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan.
Keenam, terus mengampanyekan protokol kesehatan guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
Pemerintah mengimbau panitia penyelenggara Natal untuk mematuhi SE Menag No 29 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Keagamaan. Tujuannya, menekan risiko penularan COVID-19, sekaligus memberi rasa aman pada masyarakat yang merayakan Natal.
"Butuh kerja sama yang baik dari seluruh pihak agar Indonesia berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional. Disiplin 3M, 3T, vaksinasi, dan implementasi teknologi informasi seperti PedulilLindungi, menjadi kuncinya," kata Menkominfo.
(abd)