Umrah Kembali Dibuka, Kemenag Integrasikan Aplikasi PeduliLindungi dan Siskopatuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali pelaksanaan ibadah umrah bagi jamaah asal Indonesia. Sebagai tindak lanjut, Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan integrasi aplikasi PeduliLindungi dan Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh).
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nur Arifin menyampaikan, data Siskopatuh berisi informasi tentang penyelenggaraan ibadah umrah. Antara lain mencakup nama jamaah, tanggal lahir, nomor paspor, PPIU, dan paket layanan umrah. Sedangkan data PeduliLindungi mencakup data kesehatan, khususnya vaksin dan hasil PCR.
"Saudi membutuhkan data jamaah umrah, baik yang terkait kesehatan maupun pemaketan layanan umrah. Sehingga perlu ada upaya integrasi data dalam PeduliLindungi dan Siskopatuh," kata Nur Arifin dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Jamaah Umrah RI Dijadwalkan Tiba di Jeddah 5 November 2021
Menurutnya, kedua sistem aplikasi tersebut masih dalam proses integrasi agar bisa ditampilkan saat diakses melalui QR Code.
Kasubdit Sihdu Hasan Affandi menambahkan, setidaknya ada tiga opsi terkait skema penggunaan QR Code. Pertama, QR Code PeduliLindungi dicetak lalu ditempel di kartu umrah. "Model ini digunakan oleh jamaah asal Nigeria. Kendalanya, ada potensi salah tempel QR Code jamaah. Jika itu terjadi, maka data yang muncul akan berbeda dengan dokumen jamaah," katanya.
Kedua, QR Code Siskopatuh ditempel di kartu vaksin jamaah yang telah dicetak. "Pada opsi ini, jamaah harus mencetak kartu vaksin. Model ini digunakan jamaah asal Qatar dan Bangladesh," katanya.
Baca juga: Umrah Dibolehkan, Kemenag Ingatkan Jamaah Waspada Biro Travel Nakal
Lalu pada opsi ketiga, pemerintah Indonesia menyiapkan QR Code tunggal di kartu umrah. "QR Code itu akan menampilkan data kesehatan sekaligus data layanan umrah jamaah," katanya.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nur Arifin menyampaikan, data Siskopatuh berisi informasi tentang penyelenggaraan ibadah umrah. Antara lain mencakup nama jamaah, tanggal lahir, nomor paspor, PPIU, dan paket layanan umrah. Sedangkan data PeduliLindungi mencakup data kesehatan, khususnya vaksin dan hasil PCR.
"Saudi membutuhkan data jamaah umrah, baik yang terkait kesehatan maupun pemaketan layanan umrah. Sehingga perlu ada upaya integrasi data dalam PeduliLindungi dan Siskopatuh," kata Nur Arifin dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Jamaah Umrah RI Dijadwalkan Tiba di Jeddah 5 November 2021
Menurutnya, kedua sistem aplikasi tersebut masih dalam proses integrasi agar bisa ditampilkan saat diakses melalui QR Code.
Kasubdit Sihdu Hasan Affandi menambahkan, setidaknya ada tiga opsi terkait skema penggunaan QR Code. Pertama, QR Code PeduliLindungi dicetak lalu ditempel di kartu umrah. "Model ini digunakan oleh jamaah asal Nigeria. Kendalanya, ada potensi salah tempel QR Code jamaah. Jika itu terjadi, maka data yang muncul akan berbeda dengan dokumen jamaah," katanya.
Kedua, QR Code Siskopatuh ditempel di kartu vaksin jamaah yang telah dicetak. "Pada opsi ini, jamaah harus mencetak kartu vaksin. Model ini digunakan jamaah asal Qatar dan Bangladesh," katanya.
Baca juga: Umrah Dibolehkan, Kemenag Ingatkan Jamaah Waspada Biro Travel Nakal
Lalu pada opsi ketiga, pemerintah Indonesia menyiapkan QR Code tunggal di kartu umrah. "QR Code itu akan menampilkan data kesehatan sekaligus data layanan umrah jamaah," katanya.
(abd)