Kerja Sama Industri Pertahanan, Indonesia-Turki Bangun Pesawat hingga Tank
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Turki berkomitmen melakukan kerja sama pertahanan dan industri pertahanan. Kesepakatan itu salah satu poin dari kunjungan bilateral Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.
"Komitmen meningkatkan kerja sama pertahanan dan industri pertahanan," kata Retno dalam konferensi pers virtual di akun YouTube MoFA Indonesia terkait kunjungan bilateral ke Turki, Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Retno mengungkapkan, kerja sama penguatan industri pertahanan di antaranya pengembangan pesawat terbang hingga produksi tank skala kecil. Terkait hal itu, kata Retno, Menhan Indonesia dan Turki telah beberapa kali menggelar pertemuan. Menurutnya, perwakilan kedua negara tersebut dalam tahapan finalisasi kerja sama dibidang pertahanan.
"Salah satu kerja sama sangat potensioal dan terus didorong adalah pengembangan bersama industri pertahanan termasuk pengembangan bersama pesawat terbang produksi tank skala kecil," ujar Retno.
Menurut Retno, untuk memperkuat kerja sama tersebut, kedua negara akan membahas mekanisme konsultasi baru berupa pertemuan antara Menlu dan Menhan kedua negara. Hal itu telah dijadwalkan. "Untuk kami lakukan kalau tidak akhir tahun adalah di awal tahun depan. Kami juga sepakat secara reguler pertemuan tahunan industri pertahanan serta pertemuan di alog militer," tutup Retno.
"Komitmen meningkatkan kerja sama pertahanan dan industri pertahanan," kata Retno dalam konferensi pers virtual di akun YouTube MoFA Indonesia terkait kunjungan bilateral ke Turki, Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Retno mengungkapkan, kerja sama penguatan industri pertahanan di antaranya pengembangan pesawat terbang hingga produksi tank skala kecil. Terkait hal itu, kata Retno, Menhan Indonesia dan Turki telah beberapa kali menggelar pertemuan. Menurutnya, perwakilan kedua negara tersebut dalam tahapan finalisasi kerja sama dibidang pertahanan.
"Salah satu kerja sama sangat potensioal dan terus didorong adalah pengembangan bersama industri pertahanan termasuk pengembangan bersama pesawat terbang produksi tank skala kecil," ujar Retno.
Menurut Retno, untuk memperkuat kerja sama tersebut, kedua negara akan membahas mekanisme konsultasi baru berupa pertemuan antara Menlu dan Menhan kedua negara. Hal itu telah dijadwalkan. "Untuk kami lakukan kalau tidak akhir tahun adalah di awal tahun depan. Kami juga sepakat secara reguler pertemuan tahunan industri pertahanan serta pertemuan di alog militer," tutup Retno.
(cip)