BMKG Ungkap Penyebab Udara Jateng dan Yogya Semakin Panas

Senin, 11 Oktober 2021 - 17:36 WIB
loading...
BMKG Ungkap Penyebab...
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kenaikan suhu udara terjadi selain karena peningkatan emisi gas rumah kaca, juga diakibatkan tingginya laju perubahan penggunaan lahan. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mencatat temperatur rata-rata di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami tren kenaikan dalam 30 tahun terakhir. Kenaikan suhu udara tidak terjadi secara merata, wilayah daratan mengalami kenaikan lebih tinggi daripada pesisir.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kondisi ini terjadi selain karena peningkatan emisi gas rumah kaca, juga diakibatkan tingginya laju perubahan penggunaan lahan.

Mengacu pada Perjanjian Paris, kata Dwikorita, seluruh negara wajib membuat kebijakan dan aksi iklim untuk mencegah suhu bumi tidak melewati ambang batas 2 derajat Celsius dan berupaya maksimal untuk tidak melewati ambang batas 1,5 derajat Celcius dibandingkan masa pra-industri.

Baca juga: Hari Ini, Suhu Udara di Jakarta Diperkirakan Capai 35 Derajat Celcius

"Secara mikro di kawasan Gunung Merapi, kenaikan suhu udara ada tren kenaikan selama 30 tahun sebesar 0,7 derajat Celcius. Selain di Kawasan gunung Merapi, tren suhu di perkotaan menunjukkan tren kenaikan temperatur, khusus Kota Yogyakarta dari tahun 2007. Ternyata memang ada korelasi khusus antara penutup lahan dengan kenaikan suhu," kata Dwikorita dikutip dari keterangannya saat mengunjungi kawasan Bendungan Kali Gendol, Yogyakarta, Senin (11/10/2021).

Dwikorita mengatakan, analisis tersebut diambil dari hasil pengumpulan data rata-rata suhu udara selama 30 tahun sejak 1990. Saat ini BMKG tengah mengupayakan pengumpulan data lebih jauh ke belakang yaitu selama kurun waktu 50 tahun guna melihat signifikansi perubahannya.

Menurut Dwikorita, secara ekologis hutan lindung Gunung Merapi merupakan kawasan yang mempengaruhi kondisi, terutama kualitas lingkungan secara luas di wilayah Yogyakarta serta Jawa Tengah. Artinya, ini berperan besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan di dua provinsi tersebut.

Baca juga: Minggu, Suhu Udara Bandung Raya 18,8-30,4 Derajat Celsius

"Jika kawasan ini rusak, maka akan mempengaruhi kemampuan kawasan di sekitarnya dalam hal adaptasi perubahan iklim," katanya.

Dwikorita mengatakan, tren peningkatan suhu udara seperti ini juga terjadi di kota-kota besar lainnya. Karena itu, tren tersebut harus direspons semua pihak karena bisa membawa dampak pada keberlangsungan hidup manusia. Khusus wilayah Yogyakarta, komponen ekologis di kawasan lindung Gunung Merapi harus menjadi perhatian serius, utamanya perubahan penutup lahan.

Pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, harus melakukan upaya-upaya mitigasi sebagai bentuk tanggung jawab serta kepedulian terhadap kualitas lingkungan.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang...
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang Argentina, BMKG: Tak Mempengaruhi Kegempaan di Indonesia
Ancaman Banjir Rob Akibat...
Ancaman Banjir Rob Akibat Fase Bulan Purnama dan Super New Moon 10 April, Ini Wilayah Terdampak
BMKG: Hujan Ringan hingga...
BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Berpotensi Guyur Jabodetabek pada H+3 Lebaran
Pemudik Diimbau Waspadai...
Pemudik Diimbau Waspadai Jalur Tol Fungsional Semarang-Yogyakarta
BMKG Ingatkan Banjir...
BMKG Ingatkan Banjir 5 Tahunan Jabodetabek Bisa Lebih Singkat Jadi 3 Tahunan
Lebaran 2025 Serentak...
Lebaran 2025 Serentak 31 Maret? Ini Prediksi BMKG, BRIN, dan Keputusan Muhammadiyah!
Prakiraan Cuaca Jakarta...
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: Hujan Ringan Guyur Jaksel hingga Jakut Siang Nanti
Citayam Bogor dan Sekitarnya...
Citayam Bogor dan Sekitarnya Diguyur Hujan Es, Ini Analisis BMKG
Breaking News! Kuta...
Breaking News! Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 5,4
Rekomendasi
Cara Download dan Instal...
Cara Download dan Instal Roblox di Laptop PC dan Mac!
Dari Rafale hingga Tejas:...
Dari Rafale hingga Tejas: Intip Koleksi Jet Tempur Mematikan Milik India!
Libur Panjang Waisak...
Libur Panjang Waisak 2025, Jalur Puncak Kembali Ramai Malam Minggu Ini
Berita Terkini
2 Letjen Baru di TNI...
2 Letjen Baru di TNI AD, Nomor 1 Mantan Pangdam Udayana
Kenang Paus Fransiskus,...
Kenang Paus Fransiskus, Praksis Sebut Paus Leo XIV Penerus Harapan Dunia
Soal Kebijakan Dedi...
Soal Kebijakan Dedi Mulyadi, PBNU: Pengiriman Anak Nakal ke Pesantren Jauh Lebih Baik
Buka Muspinas ke-III...
Buka Muspinas ke-III Kosgoro 1957, Bahlil Dorong Kolaborasi dengan Partai Golkar
Soal Perang India-Pakistan,...
Soal Perang India-Pakistan, TNI: Ancaman Perang Terbuka Masih Ada
Soroti Insiden Kecelakaan...
Soroti Insiden Kecelakaan Maut, Istana: Presiden Prabowo Minta Dimitigasi
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved