Detik-detik Pasukan Sintong Panjaitan Lumpuhkan PKI, Senyap dan Secepat Kilat

Kamis, 30 September 2021 - 05:40 WIB
loading...
A A A
“DN Aidit-lah yang membangun dan mengembangkan PKI setelah mengalami kemunduran akibat pemberontakan Madiun. Potensi partai yang tercerai berai disatukannya,” kata Mayjen TNI (Purn) Samsudin dalam bukunya ‘Mengapa G 30 S/PKI Gagal?’.

Lembaga Sedjarah PKI pernah menuliskan catatan perjuangan mereka dalam sebuah buku berjudul ’40 Tahun PKI’. Buku yang diterbitkan Jajasan Pembaruan Djakarta pada 1960 itu menyebutkan, sejarah PKI bukanlah sejarah yang tenang dan damai, tapi penuh marabahaya, kesalahan dan pengorbanan. Separuh hidupnya PKI bergerak di bawah tanah.

“Sejarah PKI pada hakekatnya adalah sejarah dari perjuangan kelas buruh yang memimpin rakyat Indonesia untuk kemerdekaan nasional dan demokrasi, menuju Sosialisme dan Komunisme,” tulis buku tersebut (hal 5).

Upaya kudeta yang dimulai dengan penculikan dan pembunuhan para pimpinan AD itu sejatinya menggelorakan kembali niat mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.

Untuk memuluskan cita-cita itu, segala cara ditempuh termasuk menumpas para jenderal AD yang sejak awal menentang Angkatan ke-5 (buruh dan tani dipersenjatai) serta ideologi komunis.

Menurut Samsudin, PKI pernah mendesak pemerintah untuk mempersenjatai 1 juta buruh dan tani di Indonesia, yang senjata itu sudah disiapkan Republik Rakyat China (RRC). Desakan itu lantas ditanyakan Presiden Soekarno itu kepada pimpinan AD dan Polri.

“Keinginan PKI ditolak keras oleh Jenderal Ahmad Yani, Panglima AD waktu itu. Tak terbayangkan apa yang terjadi di Tanah Air seandainya keinginan PKI saat itu terwujud,” ucapnya.

Sejarah mencatat, kudeta PKI gagal total. Sejarah juga menulis 12 Maret 1966 PKI tamat. Presiden Soeharto menerbitkan Keputusan Nomor 1/3/1966 yang isinya antara lain: membubarkan PKI termasuk semua bagian organisasinya dari tingkat pusat hingga daerah serta organisasi yang berasas sama. PKI juga dinyatakan sebagai organiasi terlarang di Indonesia.
(poe)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)