Menlu: Amerika Berikan 800.000 Dosis Vaksin Covid-19 Tambahan untuk Indonesia

Sabtu, 25 September 2021 - 11:20 WIB
loading...
Menlu: Amerika Berikan 800.000 Dosis Vaksin Covid-19 Tambahan untuk Indonesia
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, Amerika Serikat kembali memberikan dosis vaksin Covid-19 tambahan untuk Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menghadiri Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat. Dalam kesempatan itu Retno melakukan pertemuan dengan US Under Secretary for Political Affairs, Ambassador Victoria Nulan.

Retno menyatakan, AS kembali menyampaikan keputusan untuk memberikan tambahan vaksin kepada Indonesia melalui Covax Facility sebesar kurang lebih 800.000 dosis. “Jadi sekali lagi, ada komitmen baru menambah vaksin 800.000 dosis melalui Covax Facility dan dalam waktu dekat akan tiba di Indonesia. Sementara sebelumnya Indonesia sudah menerima dari Amerika 12,665,060 dosis vaksin,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya (25/9/2021).

Dalam pertemuan tentunya Retno menyampaikan apresiasi kepada Amerika atas dukungan tersebut. “Dalam berbagai kesempatan saya juga menyampaikan apresiasi kita atas dukungan dose-sharing dari Belanda, Jepang, dan Prancis,” ujarnya. Baca juga: Menlu Retno: Kemitraan ASEAN-AS Harus Jadi Solusi Tantangan Global

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan situasi Covid-19 di Indonesia yang sudah semakin membaik karena berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, baik berupa percepatan vaksinasi maupun aturan- aturan yang lainnya terkait dengan protokol kesehatan. Retno juga menyampaikan positivity rate di Indonesia saat ini rata-rata di bawah 2%, angka ini di bawah standar WHO sebesar 5%, di mana sebelumnya sempat mencapai titik 31%.

Retno mengungkapkan ada beberapa negara yang masih menerapkan redlist terhadap Indonesia. Untuk itu, Retno meminta agar situasi di Indonesia saat ini dapat dipertimbangkan untuk mengubah status redlist tersebut. “Satu contoh, Perancis sudah mengeluarkan Indonesia dari redlist,” ujarnya.

Selain itu, Retno juga bicara mengenai pandemi, keprihatinan terhadap ketimpangan, diskriminasi dan politisasi, dan sepakat untuk mempersempit ketimpangan vaksin dan menghentikan diskriminasi serta politisasi vaksin. Termasuk, membahas upaya memperkuat tata kelola kesehatan global sehingga mampu mengantisipasi potensi pandemi di masa yang akan datang.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1490 seconds (0.1#10.140)