MPR RI Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ke Pergunu Jateng

Jum'at, 24 September 2021 - 23:33 WIB
loading...
MPR RI Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ke Pergunu Jateng
Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI menggelar sosialiasi empat pilar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/9/2021). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Lima Anggota Majelis Permusyawatan Rakyat ( MPR ) RI menggelar sosialiasi empat pilar kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/9/2021). Kegiatan ini diikuti oleh Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jateng.

Anggota Fraksi PKB, Siti Mukaromah saat membuka sosialisasi empat pilar menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu kewajiban MPR RI untuk mengingatkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan ke-Indonesiaan agar terinternalisasi dalam diri anak didik.

"Hari ini kita bertemu dengan para guru Nahdlatul Ulama. Saya yakin, nilai-nilai Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Undang-undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika sudah ada dalam diri bapak dan ibu guru sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan," ujar Erma yang juga Anggota Komisi VI DPR RI ini.

Baca juga: Bahas Empat Pilar Kebangsaan bagi Milenial, Ketua MPR Terima Kunjungan Pemuda Perindo

Selain Erma, penyelenggara kegiatan adalah Alirman Sori (Anggota DPD Sumatera Barat), Sofyan Tan (Anggota Fraksi PDIP), Himmatul Aliyah (Anggota Fraksi Gerindra), Fahira Idris (Anggota DPD DKI Jakarta), dan TGB Ibnu Halil (Anggota DPD Nusa Tenggara Barat).

Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh nasional dan Jateng. Antara lain Prof KH Saefuddin Chalim (Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama), KH Muhammad Yusuf Chudlori (tokoh pendidikan dan ulama Jawa Tengah), HM Faojin (Ketua PW Pergunu Jawa Tengah), serta pimpinan dan perwakilan seluruh PC Pergunu se-Jawa Tengah.

Menurut Erma, nilai-nilai empat pilar tersebut perlu ditanamkan kepada anak didik sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia pada masa mendatang. "Kami hadir hari ini untuk mengingatkan kembali nilai-nilai tersebut," ujarnya.

Baca juga: Kunjungi Sentra UMKM Sumedang, Wakil Ketua MPR RI Zulhas Borong Tahu

Erma mengaku prihatin dengan munculnya nilai-nilai keislaman yang dijadikan tameng untuk melakukan tindakan tidak berprikemanusiaan. Para guru, menurutnya, harus mewaspadai hal ini aAgar jangan sampai ada pembelokan nilai-nilai yang dialami peserta didik.

"Empat pilar adalah pegangan kita untuk menjaga agar tidak ada nilai-nilai yang menyimpang yang masuk dan diterima oleh anak didik," katanya.

Dalam kegiatan yang sama, Prof KH Saefuddin Chalim mengingatkan bahwa menjaga, memelihara dan melestarikan empat pilar adalah komitmen NU, termasuk Pergunu. "Hal ini tentu sudah berjalan karena tetap ingat dan mencatat, bahwa lahirnya Indonesia bahkan termasuk merumuskan Pancasila juga di dalamnya ada KH Hasyim Asy'ari yang mempunyai perjuangan dan andil kuat," katanya.

Sementara itu, HM Faojin menyampaikan bahwa komitmen dan kerja nyata Pergunu bukan hanya teori dan wacana. Saat ini Pergunu di Jawa Tengah sudah memberikan beasiswa kepada 400 orang mahasiswa. Anggaran terssebut dihasilkan dari internal Pergunu.

"Artinya saat ini komitmen membantu negara dari Pergunu konkret dan mandiri. Tidak membebani APBN/APBD, justru meringankan," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1615 seconds (0.1#10.140)