Perwira Cantik Alami Gangguan Mental, Keputusan Jenderal Andika Bikin Salut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memanggil dua Prajurit TNI AD yang mengalami gangguan kesehatan ringan ke Mabesad Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, Andika mendapat pemaparan mengenai kondisi terkini dua prajuritnya oleh Kepala Departemen Kesehatan Jiwa RSPAD Gatot Soebroto Kolonel Ckm Bagus Sulistyo Budhi. Bagus menjelaskan, dua prajurit itu mengalami gangguan kesehatan jiwa tingkat sedang. Dimana secara medis keduanya setelah melewati tinjauan awal dinyatakan baik dan hanya diwajibkan untuk meminum obat secara berkala, serta rawat jalan.
"Intinya bahwa ketika ini teratur dengan terapi secara periodik juga konsultasi akan dirinya. Artinya bahwa awarnesse (kesadaran) diri seperti apa itu lebih baik, yang jelas kondisinya selama teratur akan stabil," ujar Bagus dalam video yang diunggah TNI AD, Jumat (24/9/2021).
Selepas mendengar pemaparan dari Kolonel Ckm Bagus, KSAD memberikan dukungan serta moril kepada prajuritnya. Bagi Andika para prajurit merupakan aset-aset yang amat penting di tubuh TNI AD. "Berdasarkan penilaian tim dokter yang saya suruh periksa, (Letkol TNI) Daniel ini bukan pada level yang memang sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Tapi dengan catatan, tadi yang dibilang oleh Kolonel dr Bagus, yang harus dilakukan adalah minum obat, dan itu sehari sekali," ungkap Andika.
Lebih jauh dijelaskan Andika, melalui pemberian terapi dan obat secara teratur maka kondisi prajuritnya akan bisa normal kembali. Pesan Andika ke salah satu prajurit bernama Daniel bahwa dia harus menyayangi dirinya sendiri. "Kami saja sayang, oleh karena itu Daniel harus punya tanggung jawab. Dengan minum obat Daniel tuh sudah membuktikan Daniel sudah bertugas," jelasnya.
Dukungan moril serupa, turut disampaikan oleh KSAD kepada salah satu Kowad berpangkat Lettu bernama Hesti. Menurut Andika, yang bisa menjaga Kowad tersebut, adalah orangtua. Oleh karenanya, Andika mengambil keputusan untuk memindahkan penugasan Hesti untuk kembali ke kampung halamannya di Makassar. Tak tanggung-tanggung, sampai dengan memasuki masa pensiun, Kowad tersebut akan berdinas di wilayah Makassar. "Yang bisa menjaga Hesti adalah orangtua. Oleh karena itu saya akan memindahkan Hesti ke Makassar. Karena di situlah tempatnya Hesti, Hesti pasti akan lebih cocok berada di sana karena dari kecil ada di sana," ujarnya.
"Oke? Enggak usah takut, harus berani dan pasti bisa. Nanti saya monitor karena Hesti akan berada di sana sampai dengan pensiun," imbuh Andika. Riezky Maulana
Lihat Juga: 33 Oknum Tentara Serang Warga Deliserdang, Pengamat: TNI Harus Lakukan Pembinaan dan Penyelidikan
Dalam kesempatan itu, Andika mendapat pemaparan mengenai kondisi terkini dua prajuritnya oleh Kepala Departemen Kesehatan Jiwa RSPAD Gatot Soebroto Kolonel Ckm Bagus Sulistyo Budhi. Bagus menjelaskan, dua prajurit itu mengalami gangguan kesehatan jiwa tingkat sedang. Dimana secara medis keduanya setelah melewati tinjauan awal dinyatakan baik dan hanya diwajibkan untuk meminum obat secara berkala, serta rawat jalan.
"Intinya bahwa ketika ini teratur dengan terapi secara periodik juga konsultasi akan dirinya. Artinya bahwa awarnesse (kesadaran) diri seperti apa itu lebih baik, yang jelas kondisinya selama teratur akan stabil," ujar Bagus dalam video yang diunggah TNI AD, Jumat (24/9/2021).
Selepas mendengar pemaparan dari Kolonel Ckm Bagus, KSAD memberikan dukungan serta moril kepada prajuritnya. Bagi Andika para prajurit merupakan aset-aset yang amat penting di tubuh TNI AD. "Berdasarkan penilaian tim dokter yang saya suruh periksa, (Letkol TNI) Daniel ini bukan pada level yang memang sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Tapi dengan catatan, tadi yang dibilang oleh Kolonel dr Bagus, yang harus dilakukan adalah minum obat, dan itu sehari sekali," ungkap Andika.
Lebih jauh dijelaskan Andika, melalui pemberian terapi dan obat secara teratur maka kondisi prajuritnya akan bisa normal kembali. Pesan Andika ke salah satu prajurit bernama Daniel bahwa dia harus menyayangi dirinya sendiri. "Kami saja sayang, oleh karena itu Daniel harus punya tanggung jawab. Dengan minum obat Daniel tuh sudah membuktikan Daniel sudah bertugas," jelasnya.
Dukungan moril serupa, turut disampaikan oleh KSAD kepada salah satu Kowad berpangkat Lettu bernama Hesti. Menurut Andika, yang bisa menjaga Kowad tersebut, adalah orangtua. Oleh karenanya, Andika mengambil keputusan untuk memindahkan penugasan Hesti untuk kembali ke kampung halamannya di Makassar. Tak tanggung-tanggung, sampai dengan memasuki masa pensiun, Kowad tersebut akan berdinas di wilayah Makassar. "Yang bisa menjaga Hesti adalah orangtua. Oleh karena itu saya akan memindahkan Hesti ke Makassar. Karena di situlah tempatnya Hesti, Hesti pasti akan lebih cocok berada di sana karena dari kecil ada di sana," ujarnya.
"Oke? Enggak usah takut, harus berani dan pasti bisa. Nanti saya monitor karena Hesti akan berada di sana sampai dengan pensiun," imbuh Andika. Riezky Maulana
Lihat Juga: 33 Oknum Tentara Serang Warga Deliserdang, Pengamat: TNI Harus Lakukan Pembinaan dan Penyelidikan
(cip)