Puan dan Ganjar, Duo PDIP yang Minim Prestasi tapi Beda Nasib

Senin, 13 September 2021 - 08:15 WIB
loading...
Puan dan Ganjar, Duo PDIP yang Minim Prestasi tapi Beda Nasib
Bersaing ketat memperoleh tiket capres 2024, khususnya dari PDIP, Ganjar dan Puan dinilai minim prestasi. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Puan Maharani dan Ganjar Pranowo terus bersaing dalam urusan elektabilitas calon presiden potensial 2024. Akan tetapi Puan yang menjabat ketua DPR dan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dinilai tidak terlalu punya prestasi moncer.

Pengamat komunikasi politik M Jamiluddin Ritonga menilai bahwa kedua kader PDIP itu selama menjabat tidak terlalu menonjol. "Baik Puan maupun Ganjar sama-sama minim prestasi. Keduanya belum punya rekam jejak yang moncer di level nasional," kata Jamil kepada wartawan dikutip Senin (14/9/2021).

Jamil melihat, Puan selama menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tidak terdengar gebrakan yang monumental. Kebijakan yang diambilnya juga tidak membuat decak kagum masyarakat. Revolusi mental yang menjadi tugas dan fungsinya saat menjadi menteri juga tidak berjalan.

"Tidak jelas capaian revolusi mental selama ditangani Puan. Bahkan sampai saat ini gaungnya saja sudah tidak terdengar," ujarnya.



Selama menjabat ketua DPR, sambung dia, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu juga belum terlihat prestasinya. DPR seolah hanya berjalan rutinitas. Bahkan fungsi legislasi dinilai paling lemah selama DPR dipimpin Puan.

Begitu juga Ganjar, menurut Jamil, Ganjar belum menunjukan kapasitasnya sebagai pemimpin nasional. Selama menjadi gubernur, Ganjar tampaknya masih sebagai pemimpin lokal saja. Prestasinya selama jadi gubernur juga belum ada yang monumental. "Belum terlihat kebijakan yang diambilnya berimbas untuk kemajuan nasional," tutur Jamil.

Namun demikian, kata dia, kalau pun harus dinilai, Ganjar memang lebih baik dari Puan dilihat dari elektabilitasnya. Namun melihat sepak terjang lembaga survei belakangan ini, tampaknya wajar bila hasil surveinya diragukan validitasnya. "Jadi, Puan dan Ganjar dilihat dari prestasi tampaknya seimbang. Keduanya sama-sama kurang berprestasi di level nasional," terangnya.



Karena itu, Jamil berkesimpulan, wajar kalau DPP PDIP nantinya akan lebih memilih Puan dari pada Ganjar pada Pilpres 2024. Sebab meskipun kurang berprestasi, Puan sudah memimpin di level nasional. Sebaliknya Ganjar hingga saat ini masih dianggap pemimpin lokal. Selain itu, Puan salah satu trah Soekarno. Nama Soekarno tampaknya masih bisa dijual untuk mendulang suara bila Puan maju pada Pilpres mendatang.

"Hal terpenting, bagi Megawati Soekarnoputri, kalau Puan tidak dimajukan pada Pilpres 2024, maka peluang lenyapnya trah Soekarno akan besar. Tentu hal ini tidak dikehendaki Megawati dan petinggi PDIP yang diuntungkan bila trah Soekarno masih tetap eksis di PDIP," tandas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1294 seconds (0.1#10.140)