PBNU Ajak Masyarakat Sambut Hari Santri Nasional 2021 dengan Gegap-gempita
loading...
Ketua Rabithah Maahid Islamiyah PBNU KH Abdul Ghofarozin mengatakan menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2021 harus dengan gegap gempita dilengkapi dengan kegiatan substantif. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Abdul Ghofarozin mengatakan menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2021 harus dengan gegap gempita dilengkapi dengan kegiatan substantif.
"Kami berharap bahwa pada waktu ini dan tahun ke depan memperingati hari santri ini selain dengan gegap gempita dilengkapi dengan kegiatan yang substantif kegiatan kegiatan yang sifatnya memberdayakan para santri dimanapun berada," kata Gus Rozin dalam sambutannya, Rabu (8/9/2021).
Gus Rozin menambahkan hari santri pada tahun ini jatuh pada Oktober dan menjadi rangkaian yang ke-7. "Kita sebentar lagi akan memasuki Oktober dan memperingati hari santri yang ke-7 setelah keputusan Presiden tentang hari santri telah di tandatangani pada 2015. Pemerintah sudah menetapkan 22 Oktober sebagai hari santri karena pada hari tersebut untuk memperingati Resolusi Jihad yang di pimpin oleh KH Hasyim Asy'ari," ujarnya.
Gus Rozin juga menegaskan HSN ini secara istiqomah terus berjalan sejak tahun 2015 lalu. "Mulai 2015 secara istikamah kita bersama sama mengikuti dan memperingati hari santri ini dengan sangat meriah pada tahun yang awal kita warga Nahdliyin memperingati hari santri dengan gegap gempita dengan sorak sorai dengan semangat yang luar biasa," tuturnya.
"Kami berharap bahwa pada waktu ini dan tahun ke depan memperingati hari santri ini selain dengan gegap gempita dilengkapi dengan kegiatan yang substantif kegiatan kegiatan yang sifatnya memberdayakan para santri dimanapun berada," kata Gus Rozin dalam sambutannya, Rabu (8/9/2021).
Gus Rozin menambahkan hari santri pada tahun ini jatuh pada Oktober dan menjadi rangkaian yang ke-7. "Kita sebentar lagi akan memasuki Oktober dan memperingati hari santri yang ke-7 setelah keputusan Presiden tentang hari santri telah di tandatangani pada 2015. Pemerintah sudah menetapkan 22 Oktober sebagai hari santri karena pada hari tersebut untuk memperingati Resolusi Jihad yang di pimpin oleh KH Hasyim Asy'ari," ujarnya.
Baca Juga :
Hari Santri dan Ultimatum Resolusi Jihad
Gus Rozin juga menegaskan HSN ini secara istiqomah terus berjalan sejak tahun 2015 lalu. "Mulai 2015 secara istikamah kita bersama sama mengikuti dan memperingati hari santri ini dengan sangat meriah pada tahun yang awal kita warga Nahdliyin memperingati hari santri dengan gegap gempita dengan sorak sorai dengan semangat yang luar biasa," tuturnya.
(cip)
Lihat Juga :
