Mahfud MD: Lapas Baru Segera Dibangun di Lahan BLBI yang Sudah Dikuasai Negara
loading...
A
A
A
TANGERANG - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendatangi Lapas Kelas 1A Tangerang. Dalam kunjungannya itu, Mahfud MD mengatakan, lapas telah melebihi kapasitas. Hal ini menjadi penekanannya saat melakukan kunjungan ke lokasi kebakaran di Lapas Tangerang itu.
"Kalau melihat jumlah korban, melihat peristiwa ini, ada dua hal. Pertama korbannya itu dari 41, sebanyak 40 orang tindak pidana narkoba, 1 terorisme," katanya di lokasi, Rabu (8/9/2021).
Dilanjutkan dia, yang kedua hunian penjara di Lapas Tangerang sudah melebihi kapasitas. Pemerintah pun berencana menambah jumlah lapas di Indonesia. "Untuk itu kami sedang mendiskusikan. Sebenarnya saya sudah lama bicara ini dengan Kemenkumham, dan melihat ke daerah-daerah tertentu, beberapa lapas sudah tidak kondusif," ungkapnya.
Dari total sekira 200.000 warga binaan di Indonesia, sebanyak 50% nya merupakan pengguna narkoba. Hal ini akan jadi perhatian dari pemerintah. "Yang kedua over kapasitas. Saya sudah keliling dari 2004 saat jadi anggota DPR melihat lapas kita penuh. Jadi satu kamar isinya bisa 20-30 orang. Bahkan ada ruangan kamar kecil, isinya 40 orang dan itu semuanya narkoba," jelasnya.
Sebagai solusi atas persoalan itu, dia mengatakan akan membangun lapas baru di tanah-tanah BLBI yang saat ini dikuasai oleh pemerintah. "Kami berencana segera membangun lapas-lapas baru, itu sudah 2004 dibicarakan terus, tapi selalu enggak jadi dengan pertimbangan anggaran dan lain-lain. Tadi saya dengan Kemenkumham bicarakan ini lagi," ungkapnya.
Diakui Mahfud, rencana pembangunan lapas kerap menemui kendala dan tidak pernah terwujud karena persoalan dana. Pihaknya berinisiatif mencarikan tanah itu untuk pembangunan lapas. "Saya bilang nanti saya cari tanahnya. Jadi tanah-tanah yang dari BLBI yang kami kuasai itu, akan digunakan untuk membangun lapas," tukasnya.
Lihat Juga: Panggilan Yang Mulia bagi Hakim Berlebihan, Mahfud MD: Lebih Layak Disebut Yang Terhinakan
"Kalau melihat jumlah korban, melihat peristiwa ini, ada dua hal. Pertama korbannya itu dari 41, sebanyak 40 orang tindak pidana narkoba, 1 terorisme," katanya di lokasi, Rabu (8/9/2021).
Dilanjutkan dia, yang kedua hunian penjara di Lapas Tangerang sudah melebihi kapasitas. Pemerintah pun berencana menambah jumlah lapas di Indonesia. "Untuk itu kami sedang mendiskusikan. Sebenarnya saya sudah lama bicara ini dengan Kemenkumham, dan melihat ke daerah-daerah tertentu, beberapa lapas sudah tidak kondusif," ungkapnya.
Dari total sekira 200.000 warga binaan di Indonesia, sebanyak 50% nya merupakan pengguna narkoba. Hal ini akan jadi perhatian dari pemerintah. "Yang kedua over kapasitas. Saya sudah keliling dari 2004 saat jadi anggota DPR melihat lapas kita penuh. Jadi satu kamar isinya bisa 20-30 orang. Bahkan ada ruangan kamar kecil, isinya 40 orang dan itu semuanya narkoba," jelasnya.
Sebagai solusi atas persoalan itu, dia mengatakan akan membangun lapas baru di tanah-tanah BLBI yang saat ini dikuasai oleh pemerintah. "Kami berencana segera membangun lapas-lapas baru, itu sudah 2004 dibicarakan terus, tapi selalu enggak jadi dengan pertimbangan anggaran dan lain-lain. Tadi saya dengan Kemenkumham bicarakan ini lagi," ungkapnya.
Diakui Mahfud, rencana pembangunan lapas kerap menemui kendala dan tidak pernah terwujud karena persoalan dana. Pihaknya berinisiatif mencarikan tanah itu untuk pembangunan lapas. "Saya bilang nanti saya cari tanahnya. Jadi tanah-tanah yang dari BLBI yang kami kuasai itu, akan digunakan untuk membangun lapas," tukasnya.
Lihat Juga: Panggilan Yang Mulia bagi Hakim Berlebihan, Mahfud MD: Lebih Layak Disebut Yang Terhinakan
(cip)