Kemnaker Tingkatkan Perlindungan bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat
loading...
A
A
A
BOGOR - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menekankan pentingnya perlindungan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dalam National Logistic Ecosystem (NLE). Perlindungan tersebut melingkupi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hingga hak-hak TKBM.
"Pemberlakuan NLE di pelabuhan berdampak terhadap eksistensi TKBM, sehingga perlu dilakukan pembenahan tata kelola yang terintegrasi antarkementerian/lembaga," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi saat membuka Rapat Koordinasi NLE dan Pelindungan TKBM secara hybrid di Bogor, Senin (6/9/2021).
National Logistic Ecosystem (NLE) adalah suatu ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu-lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.
Menurut Sekjen Anwar Sanusi, guna meningkatkan perlindungan kepada TKBM, maka seluruh kementerian/lembaga harus memperhatikan tiga aspek. "Pertama, regulasi. Jadi bagaimana regulasi yang kita buat ini benar-benar efisien, memiliki standar layanan yang prima, dengan penerapan simplifikasi serta penghapusan repetisi dan duplikasi proses bisnis," katanya.
Kedua, penyiapan SDM untuk mendukung apa yang telah didesain, sehingga apa yang telah dirancang dapat dieksekusi dengan optimal. "Ketiga, menciptakan strategi penataan ruang logistik yang tepat dengan didukung sistem teknologi informasi yang mampu menciptakan kolaborasi digital atas seluruh proses logistik dalam satu platform," kata Anwar.
Agar tiga aspek ini terpenuhi, kata Sekjen Anwar, pihaknya telah mengkoordinasikan unit kerja Kemnaker untuk menyiapkan konsep di bidang ketenagakerjaan yang perlu dimasukkan dalam NLE.
"Kami sangat mengharapkan kita bisa menyepakati hal-hal yang harus dimasukkan dalam NLE untuk menguatkan pelindungan bagi para TKBM," ujarnya.
Turut hadir dalam Rakor ini Dirjen PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri, Dirjen Binwasnaker dan K3 Haiyani Rumondang, Kepala Barenbang Bambang Satrio Lelono, Irjen Kemnaker Estiarty Haryani, Plt. Dirjen Binalavotas Heru Budoyo serta perwakilan kementerian/lembaga secara daring dan luring. CM
"Pemberlakuan NLE di pelabuhan berdampak terhadap eksistensi TKBM, sehingga perlu dilakukan pembenahan tata kelola yang terintegrasi antarkementerian/lembaga," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi saat membuka Rapat Koordinasi NLE dan Pelindungan TKBM secara hybrid di Bogor, Senin (6/9/2021).
National Logistic Ecosystem (NLE) adalah suatu ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu-lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.
Menurut Sekjen Anwar Sanusi, guna meningkatkan perlindungan kepada TKBM, maka seluruh kementerian/lembaga harus memperhatikan tiga aspek. "Pertama, regulasi. Jadi bagaimana regulasi yang kita buat ini benar-benar efisien, memiliki standar layanan yang prima, dengan penerapan simplifikasi serta penghapusan repetisi dan duplikasi proses bisnis," katanya.
Kedua, penyiapan SDM untuk mendukung apa yang telah didesain, sehingga apa yang telah dirancang dapat dieksekusi dengan optimal. "Ketiga, menciptakan strategi penataan ruang logistik yang tepat dengan didukung sistem teknologi informasi yang mampu menciptakan kolaborasi digital atas seluruh proses logistik dalam satu platform," kata Anwar.
Agar tiga aspek ini terpenuhi, kata Sekjen Anwar, pihaknya telah mengkoordinasikan unit kerja Kemnaker untuk menyiapkan konsep di bidang ketenagakerjaan yang perlu dimasukkan dalam NLE.
"Kami sangat mengharapkan kita bisa menyepakati hal-hal yang harus dimasukkan dalam NLE untuk menguatkan pelindungan bagi para TKBM," ujarnya.
Turut hadir dalam Rakor ini Dirjen PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri, Dirjen Binwasnaker dan K3 Haiyani Rumondang, Kepala Barenbang Bambang Satrio Lelono, Irjen Kemnaker Estiarty Haryani, Plt. Dirjen Binalavotas Heru Budoyo serta perwakilan kementerian/lembaga secara daring dan luring. CM
(ars)